Rabu, 31 Maret 2010

Hiu Martil

Hiu martil
Klasifikasi ilmiah
Kerajaan: Animalia
Filum: Chordata
Kelas: Chondrichthyes
Upakelas: Elasmobranchii
Ordo: Carcharhiniformes
Famili: Sphyrnidae
Genus: Sphyrna
Rafinesque, 1810

.Hiu martil dari genus Sphyrna adalah anggota dari famili Sphyrnidae. Satu-satunya genus selain Sphyrnidae, Eusphyra, terdiri dari hanya satu spesies, Esphyra blochii, winghead shark.
Sembilan spesies hiu martil yang sudah diketahui memiliki panjang antara 2 hingga 6 meter (6,5 hingga 20 kaki), dan semua spesies memiliki proyeksi kepala menyerupai martil gepeng bila dilihat dari salah satu sisi. Mata dan lubang hidup ada di ujung kepala.

Mereka adalah predator agresif yang memakan ikan, ikan pari, cumi-cumi, dan udang-udangan. Mereka ditemukan di perairan hangat sepanjang garis pantai, dan paparan benua.

Bentuk kepalanya yang seperti martil menyebabkan mereka mampu berbelok dengan benar. Seperti semua hiu, hiu martil memiliki pori sensor electrolocation yang disembut ampullae of Lorenzini. Dengan menyebarkan reseptor di berbagai area, hiu martil dapat mencari mangsa dengan lebih efektif. Hiu ini mampu mendeteksi sinyal listrik setengah miliar Volt. Kepala yang berbentuk seperti martil juga memberikan keuntungan berupa area penciuman yang lebih luas, meningkatkan potensi menemukan partikel di air sedikitnya 10 kali dibandingkan dengan hiu ‘klasik’ lainnya.

Bentuk kepala aneh hiu ini dapat dianalogikan dengan antena seekor serangga.

Hiu martil memiliki mulut yang kecil dan sepertinya melakukan banyak bottom-hunting. Mereka suka membentuk gerombolan di siang hari, terkadang dalam kelompok lebih dari 100. Pada sore hari, seperti hiu lain, mereka menjadi pemburu solo.

Reproduksi
Reproduksi hiu martil terjadi setahun sekali. Hiu martil sekali melahirkan berkisar antara 20 hingga 40 anak. Perkawinan hiu martil merupakan hubungan yang kasar. Jantan akan menggigit betina sampai betina tenang, membiarkan perkawinan terjadi. Tidak seperti kebanyakan spesies hiu lain, reproduksi hiu martil terjadi secara fertilisasi internal di mana membuat lingkungan aman agar sperma bisa melebur dengan sel telur. Embrio berkembang di dalam plasenta betina dan diberi makan melalui tali pusar, sama seperti mammalia. Masa kehamilan 10 sampai 12 bulan. Setelah anak hiu dilahirkan, induk mereka tidak tinggal bersama dan mereka ditinggalkan untuk mengurus diri mereka sendiri. Rekor dunia hiu martil betina yang sedang hamil ditangkap di Boca Grande, Florida pada 23 Mei, 2006 berbobot 1280 pon (580 kg). Hiu ini mengandung 55 anak.
Pada Mei 2007, para ilmuwan menemukan bahwa hiu martil dapat bereproduksi secara aseksual melalui partenogenesis, di mana mereka memiliki kemampuan untuk menyuburkan telur mereka sendiri.

Spesies
Gerombolan hiu martil, Pulau Wolf Pulau Galapagos
Dari sembilan spesies hiu martil yang diketahui, tiga berbahaya bagi manusia: scalloped, great, dan smooth hammerhead.
Hiu martil di Atlantis Paradise Island.
Karena hiu tidak memiliki tulang yang termineralisasi dan jarang menjadi fosil, maka hanya gigi mereka yang umumnya ditemukan sebagai fosil. Hiu martil sepertinya berelasi dekat dengan hiu carcharhinus yang berevolusi selama periode Tersier tengah. Karena gigi hiu martil mirip dengan hiu carcharhinus, sangat sulit untuk menentukan kapan hiu martil pertama kali muncul. Kemungkinan hiu martil berevolusi semasa Eosen, Oligosen, atau Miosen awal.


Visit : RichOcean
Download Artikel ini

Ikan Lophiiformes

Melanocetus johnsonii
Klasifikasi ilmiah
Kerajaan: Animalia
Filum: Chordata
Kelas: Actinopterygii
Ordo: Lophiiformes

Subordo
Antennarioidei
Lophioidei
Ogcocephalioidei

Lophiiformes (bahasa Inggris: Monkfish, Goosefish, Anglerfish) adalah ordo ikan bertulang sejati yang umumnya hidup di laut dalam. Habitatnya di Samudra Arktik, Samudra Pasifik, Samudra Hindia, Samudra Atlantik, dan Laut Mediterania. Ikan dari ordo Lophiiformes terlihat mencolok dengan bagian kepala yang besar dan lebar.

Lophiiformes adalah ikan karnivora, mulutnya besar dan bergigi. Ikan dari ordo Lophiiformes ini menyelam hingga ke dasar laut dan agar bisa menyerang ikan lain, mulutnya sedikit menghadap ke atas. Di bagian atas mulut terdapat antena yang bisa digerak-gerakkan sebagai umpan untuk menarik perhatian mangsa. Lophiiformes sering juga naik ke permukaan laut untuk menyerang burung laut.


Visit : RichOcean
Download Artikel ini

Ikan Houting

Ikan Houting

Status konservasi
Berkas:Status IUCN2.3 EX.svg
Punah (IUCN2.3)
Klasifikasi ilmiah
Kerajaan: Animalia
Filum: Chordata
Kelas: Actinopterygii
Ordo: Salmoniformes
Famili: Salmonidae
Genus: Coregonus
Spesies: C. oxyrinchus
Nama binomial
Coregonus oxyrinchus (Linnaeus, 1758)

Ikan Houting (Coregonus oxyrhynchus) adalah spesies yang telah punah dari keluarga salmonidae. Houting menghabiskan sebagian besar hidupnya di laut. Warnanya keperak-perakan, bersirip lemak, tetapi dapat dibedakan dengan ikan salem karena moncongnya runcing. Panjangnya dapat mencapai 40 cm. Ikan ini dulunya banyak terdapat di Laut Utara, lalu ke hulu sungai untuk bertelur.


Visit : RichOcean
Download Artikel ini

Lumba Lumba

Lumba-lumba
Klasifikasi Ilmiah :
Kerajaan: Animalia
Filum: Chordata
Kelas: Mammalia
Ordo: Cetacea
Upaordo: Odontoceti
Famili: Delphinidae

Lumba-lumba adalah mamalia laut yang sangat cerdas, selain itu sistem alamiah yang melengkapi tubuhnya sangat kompleks. Sehingga banyak teknologi yang terinspirasi dari lumba-lumba. Salah satu contoh adalah kulit lumba-lumba yang mampu memperkecil gesekan dengan air, sehingga lumba-lumba dapat berenang dengan sedikit hambatan air. Hal ini yang digunakan para perenang untuk merancang baju renang yang mirip kulit lumba-lumba.

Lumba-lumba memiliki sebuah sistem yang digunakan untuk berkomunikasi dan menerima rangsang yang dinamakan sistem sonar, sistem ini dapat menghindari benda-benda yang ada di depan lumba-lumba, sehingga terhindar dari benturan. Teknologi ini kemudian diterapkan dalam pembuatan radar kapal selam. Lumba-lumba adalah binatang menyusui. Mereka hidup di laut dan sungai di seluruh dunia. Lumba-lumba adalah kerebat paus dan pesut. Ada lebih dari 40 jenis Lumba-lumba.

Bayi lumba-lumba yang baru lahir akan dibawa ke permukaan oleh induknya agar bias menghirup udara. Lumba-lumba perlu naik ke permukaan untuk bernafas supaya tetap hidup. Lumba-lumba bernafas melalui lubang udara yang terletak di atas kepalnya. Tubuhnya yang licin dan ramping sangat sesuai untuk berenang. Induk Lumba-lumba menyusui anaknya dengan susu yang gurih dan menyediakan energi bagi anaknya supaya cepat besar. Setiap anak lumba-lumba selalu berada di dekat induknya, sehingga ibunya bisa melindungi dari bahaya. Lumba-lumba selalu menjaga hubungan dengan anaknya hingga tumbuh semakin besar. Induk lumba-lumba memanggil anak anaknya dengan siulan khusus yang bisa mereka kenali.

Lumba-lumba hidup dan bekerja dalam kelompok atau disebut kawanan. Mereka sering bermain bersama. Seekor lumba-lumba tidak bisa tidur nyenyak di bawah air. Ia bisa tenggelam. Oleh karena itu, ia setengah tidur beberapa saat dalam sehari. Lumba-lumba makan cumi dan ikan seperti ikan mullet abu-abu. Kadang kadang Lumba-lumba menggiring kawanan ikan agar mudah ditangkap. Lumba-lumba mencari jalan dengan mengirimkan suara didalam air. Jika suara itu mengenai suatu benda, suara itu akan dipantulkan kembali sebagai gema. Kadang kadang, suara gaduh di laut akibat pengeboran minyak dapat membingungkan Lumba-lumba. Mereka akan mengalami kesulitan dalam mengirim dan menerima pesan.

Manusia senantiasa tertarik dengan kisah lumba-lumba. Bangsa Romawi telah membuat gambar mozaik Lumba-lumba sekitar 2.000 tahun lalu. Sekarang, manusia senang berenang di laut bersama binatang yang pandai dan bersahabat seperti lumba-lumba. Lumba-lumba harus berhati hati terhadap ikan hiu yang mungkin menyerang mereka sewaktu waktu. Mereka melindungi diri dengan gigi giginya, terkadang mereka menggunakan paruhnya sebagai pelantak. Manusia dapat menjala banyak sekali ikan bagi lumba-lumba untuk makanannya. Kadang kadang, lumba-lumba tertangkap oleh jaring nelayan. Mereka tidak dapat menghirup napas di permukaan, akibatnya mereka tenggelam. Ketika bahan kimia yang berbahaya dibuang ke laut, limbah itu bisa meracuni makanan yang dimakan Lumba-lumba. Pembangunan waduk di sungai dan pengeringan danau hanya menyisakan sedikit tempat bagi binatang seperti lumba-lumba Brazil untuk hidup.

Lumba-lumba tergolong sebagai mamalia yang cerdas. Lumba-lumba dapat menolong manusia, bila lumba-lumba sudah terlatih, bahkan lingkaran api pun dapat mereka terobos. Singa laut, spesies primata, ikan paus dan anjing juga termasuk binatang yang cerdas. Lumba-lumba yang sudah terlatih dapat melakukan berbagai atraksi dan mereka juga dapat berhitung, tetapi Lumba-lumba liar belum dapat melakukan berbagai atraksi. Sekarang ini, lumba-lumba dan ikan paus sudah langka, maka lumba-lumba dan ikan paus harus dilindungi. Lumba-lumba dan ikan paus telah mulai dilindungi di seluruh dunia.

Taksonomi
• Suborde Odontoceti, toothed whales
o Familia Delphinidae, Lumba-Lumba Samudra
   • Genus Delphinus
      Lumba-lumba moncong panjang, Delphinus capensis
      Lumba-lumba moncong pendek, Delphinus delphis
   • Genus Tursiops
      Lumba-lumba hidung botol, Tursiops truncatus
      Indo-Pacific Bottlenose Dolphin, Tursiops aduncus
   • Genus Lissodelphis
      Northern Rightwhale Dolphin, Lissodelphis borealis
      Southern Rightwhale Dolphin, Lissiodelphis peronii
   • Genus Sotalia
      Tucuxi, Sotalia fluviatilis
   • Genus Sousa
      Indo-Pacific Hump-backed Dolphin, Sousa chinensis
      Lumba-lumba putih China (jenis dari China), Sousa chinensis chinensis
      Lumba-Lumba bongkok Atlantik, Sousa teuszii
   • Genus Stenella
      Atlantic Spotted Dolphin, Stenella frontalis
      Clymene Dolphin, Stenella clymene
      Pantropical Spotted Dolphin, Stenella attenuata
      Spinner Dolphin, Stenella longirostris
      Lumba-lumba belang, Stenella coeruleoalba
   • Genus Steno
      Rough-Toothed Dolphin, Steno bredanensis
   • Genus Cephalorynchus
      Lumba-lumba Chili, Cephalorhynchus eutropia
      Commerson’s Dolphin, Cephalorhynchus commersonii
      Heaviside’s Dolphin, Cephalorhynchus heavisidii
      Hector’s Dolphin, Cephalorhynchus hectori
   • Genus Grampus
      Risso’s Dolphin, Grampus griseus
   • Genus Lagenodelphis
      Fraser’s Dolphin, Lagenodelphis hosei
   • Genus Lagenorhyncus
      Lumba-Lumba bersisi putih Atlantik, Lagenorhynchus acutus
      Dusky Dolphin, Lagenorhynchus obscurus
      Hourglass Dolphin, Lagenorhynchus cruciger
      Lumba-Lumba bersisi putih Pasifik, Lagenorhynchus obliquidens
      Peale’s Dolphin, Lagenorhynchus australis
      Lumba-lumba moncong putih, Lagenorhynchus albirostris
   • Genus Orcaella
      Australian Snubfin Dolphin, Orcaella heinsohni
      Pesut, Orcaella brevirostris
   • Genus Peponocephala
      Melon-headed Whale, Peponocephala electra
   • Genus Orcinus
      Paus Pembunuh, Orcinus orca
   • Genus Feresa
      Paus Pembunuh Kerdil, Feresa attenuata
   • Genus Pseudorca
      Paus Pembunuh palsu, Pseudorca crassidens
   • Genus Globicephala
      Long-finned Pilot Whale, Globicephala melas
      Short-finned Pilot Whale, Globicephala macrorhynchus
o Familia Platanistoidea, Lumba-Lumba Sungai
   • Genus Inia
      Boto (Lumba-Lumba Sungai Amazon), Inia geoffrensis
   • Genus Lipotes
      Lumba-Lumba Sungai China (Baiji), Lipotes vexillifer
   • Genus Platanista
      Lumba-Lumba Sungai Gangga, Platanista gangetica
      Lumba-Lumba Sungai Indus, Platanista minor
   • Genus Pontoporia
      La Plata Dolphin (Franciscana), Pontoporia blainvillei

Enam hewan dalam famili Delphinidae umumnya disebut “paus”. Mereka terkadang disebut “blackfish” (ikan hitam):
• Melon-headed Whale, Peponocephala electra
• Paus Pembunuh, Orcinus orca disebut juga Seguni
• Paus Pembunuh kerdil, Feresa attenuata
• Paus Pembunuh palsu, Psudoorca crassidens
• Long-finned Pilot Whale, Globicephala melas
• Short-finned Pilot Whale, Globicephala macrorhynchus


Visit : RichOcean
Download Artikel ini

Paus

Ikan paus

Paus adalah sejenis mamalia yang hidup di lautan. Meskipun dalam bahasa Indonesia paus sering disebut “ikan paus”, paus sebenarnya bukanlah tergolong dalam keluarga ikan. Seperti hewan mamalia yang lain ikan paus mempunyai ciri-ciri sebagai berikut:
• bernafas melalui paru-paru
• mempunyai bulu (sedikit, hampir tidak ada bagi paus dewasa)
• berdarah panas
• mempunyai kelenjar susu.
• mempunyai jantung empat bilik

Ikan paus purba berevolusi pada pertengahan tempo Eocene, kira-kira 50 juta tahun yang lalu. Salah satu paus terawal yang telah punah adalah Basilosaurus yang mempunyai kepala kecil bermoncong menonjol dan bergigi. Basilosaurus mempunyai panjang 25 meter.

Fosil menunjukkan bahwa paus berasal dari hewan daratan berkuku, mungkin dari hewan seperti Mesonychid (hewan seperti serigala yang tinggal di pesisir pantai) yang berangsur-angsur kembali tinggal di laut sekitar 50 juta tahun yang lalu. Satu lagi kemungkinan hewan lain yang berubah menjadi paus, adalah Ambulocetus, mamalia berukuran anjing laut, sepanjang 3 meter seberat 325 kilogram.

Pada saat kini, terdapat dua jenis paus, yaitu ikan paus Odontoceti paus bergigi, dan ikan paus Baleen, Mysticeti. Ikan paus Odontoceti yang bergigi merupakan pemangsa yang memakan ikan, sotong, dan mamalia laut, mempunyai satu lubang pernafasan. Ikan paus balin berukuran lebih besar daripada ikan paus bergigi dan mempunyai struktur yang dikenal sebagai balin yang berbentuk sikat. Struktur ini berguna untuk menyaring plankton di air. Ikan Paus Balin mempunyai dua lubang pernafasan.


Visit : RichOcean
Download Artikel ini

Paus Sikat Atlantik Utara

Paus Sikat Atlantik Utara
Status konservasi

Terancam (IUCN)

Klasifikasi ilmiah
Kerajaan: Animalia
Filum: Chordata
Kelas: Mammalia
Ordo: Cetacea
Upaordo: Mysticeti
Famili: Balaenidae
Genus: Eubalaena
Spesies: E. glacialis
Müller, 1776

Nama binomial
Eubalaena glacialis

Peta habitat.
Paus Sikat Atlantik Utara (Eubalaena glacialis) adalah paus balin, salah satu dari tiga spesies yang sebelumnya diklasifikasikan sebagai Paus Sikat yang masuk kedalam genus Eubalaena. Sekitar 300 Paus Sikat Atlantik Utara kini hidup di samudra Atlantik Utara.


Visit : RichOcean
Download Artikel ini

Salmon

 Daging salmon alaska putih

Salmon adalah sejenis ikan laut dari famili Salmonidae. Ikan lain yang satu famili dengan salmon adalah ikan trout. Perbedaannya adalah pada migrasi hidup salmon dibandingkan dengan ikan trout yang menetap. Salmon hidup di Samudra Atlantik dan Samudra Pasifik.

Secara umum, salmon adalah spesies anadromous, yaitu spesies yang bermigrasi untuk berkembang biak. Salmon lahir di perairan air tawar, bermigrasi ke lautan, lalu kembali ke air tawar untuk bereproduksi. Terdapat suatu kepercayaan bahwa salmon selalu kembali ke tempat yang sama di mana ia dilahirkan untuk berkembang biak. Penelitian menunjukkan demikian, namun alasan mengapa hal itu terjadi dan bagaimana salmon dapat menyimpan memori tersebut masih misteri.

Siklus hidup
Salmon kembali ke perairan air tawar yang deras untuk berkembang biak. Metode navigasi yang dilakukannya kemungkinan dilakukan dengan indra penciuman ikan tersebut. Setengah dari salmon dewasa akan mati dalam beberapa hari hingga minggu setelah berkembang biak.

Untuk menaruh telur, salmon betina mengepakkan ekornya untuk menciptakan wilayah bertekanan rendah untuk mengangkat kerikil agar tersapu arus, menciptakan celah baginya untuk menaruh telur. Satu celah dapat menampung 5000 telur, menutupi area sekitar 2,8 m2. Warna telur bervariasi dari oranye hingga merah. Satu atau lebih salmon jantan akan mendekati betina dan mengeluarkan spermanya ke air untuk membuahi telur. Salmon betina lalu menutupi telur-telurnya dengan menyapu kerikil lalu pergi bertelur di tempat lain. Salmon betina dapat melakukannya sebanyak tujuh kali sebelum telur dalam ovariumnya habis. Salmon akan mati dalam hitungan hari setelah bertelur.

Telur harus diletakkan di bawah kerikil di sekitar air yang dingin dengan arus yang baik sebagai suplai oksigen. Kematian yang tinggi umum terjadi pada tahap ini, yang sebagian besar terjadi akibat predasi dan perubahan kondisi perairan akibat ulah manusia.

Salmon muda menetap di perairan air tawar tersebut tempat mereka dilahirkan, selama tiga tahun sebelum bermigrasi ke lautan. Pada masa tersebut, mereka berwarna keperakan. Diperkirakan hanya 10% dari jumlah telur yang selamat mencapai tahap ini.

Salmon menghabiskan waktu selama satu hingga lima tahun sebelum mencapai usia kematangan seksual. Salmon dewasa akan kembali ke tempat di mana dia dilahirkan untuk berkembang biak. Untuk menuju ke proses tersebut, beberapa jenis salmon mengembangkan taring. Warna mereka akan menjadi gelap. Jarak perjalanan yang dilakukan salmon sangat menakjubkan, mereka dapat mengarungi arus sungai sejauh 1.400 km dan mendaki setinggi 2.100 km dari lautan menuju tempat di mana mereka dilahirkan.

Selama berada di air tawar dan muara, salmon muda memakan serangga, amphipoda, dan crustacea lainnya. Ketika sudah besar, mereka akan memakan ikan kecil.

Tekanan lingkungan
Populasi ikan salmon di alam liar terus menurun dalam dekade ini, terutama salmon Atlantik yang berkembang biak di Eropa Barat dan Timur Kanada. Faktor yang mempengaruhi diantaranya:
• Parasit yang tersebar dari peternakan salmon dengan jaring terbuka
• Penangkapan secara berlebihan
• Proses penghangatan lautan dan sungai dapat menghambat proses berkembang biak dan meningkatkan penyebaran parasit
• Hilangnya habitat yang digunakan untuk berkembang biak, degradasi arus air, dan hilangnya material untuk proses berekembang biak ikan salmon (misal: kerikil untuk menutupi kumpulan telur salmon).
• Pembangunan bendungan dapat menghalangi laju ikan salmon menuju tempat berkembang biak.


Visit : RichOcean
Download Artikel ini

Penyakit Utama Penyebab Kematian Udang

Penyakit bisa didefinisikan sebagai ketidaknormalan fungsi sebagian atau seluruh organ tubuh karena adanya gangguan faktor abiotik/non-infectious disease (kualitas air, makanan dan lainnya) dan faktor biotik/infectoius disease (organisme penyebab penyakit atau patogen).

Beberapa penyakit udang yang sering ditemukan dapat disebabkan oleh patogen virus, bakteri, parasit ataupun jamur.

1. Penyakit udang gripis/penyakit bercak coklat putih pada cangkang
Penyebab : Jenis bakteri Vibrio sp., Pseudomonas sp., Myxobacterium sp., dan Flavobacterium sp.
Gejala Klinis : Warna tubuh putih kecoklatan, karapas, kaki jalan, kaki renang dan ekor udang mengalami kerontokan, lemah dan nafsu makan berkurang.
Penanggulangan :
• Penanggulangan dilakukan dengan memperbaiki mutu air, pengaturan pakan dan pengaturan padat penebaran yang sesuai kondisi lahan. Dapat pula dengan memberi antibiotika melalui percampuran dengan telur ayam atau telur bebek mentah dengan perbandingan 1 butir telur untuk 10 kg pakan. Campuran telur dan antibiotika diaduk dengan pakan dan dikeringkan ditempat yang teduh lalu ditebar ke dalam tambak.
• Dosis yang digunakan untuk penggunaan antibiotika : Terramycin 30 mg/kg pakan, Erythromycin 40 mg/kg pakan, Oxytetracyclin 40-50 mg/kg pakan, Furanace 100 mg/kg pakan.
• Pemberian antibiotika dalam pakan dilakukan terus-menerus selama 3 hingga 5 hari, kecuali untuk Furanace diberikan selama 14 hari.

2. Penyakit bercak putih (White Spot Disease)
Penyebab : Virus SEMBV (Systemic Ectodermal and Mesodermal Baculo Virus)
Gejala Klinis : Udang yang sakit tampak lemah dan berenang ke pematang tambak, usus kosong, tubuh pucat atau berwarna kemerah-merahan dan kadang-kadang ditempeli organisme penempel. Gejala khas berupa bercak putih dengan diameter 1-2 mm, mula-mula terlihat dibagian karapas dan bila sudah parah bercak putih menyebar ke seluruh bagian tubuh.
Penanggulangan : Belum ada obat yang efektif untuk penyakit viral (penyakit kepala kuning maupun bercak puih). Tindak pencegahan adalah langkah yang paling tepat. Upaya penanggulangan dapat dilakukan dengan mengganti air secara rutin setiap hari minimal 5% dari total volume air tambak, penggunaan pakan harus dipantau secara ketat agar tidak menimbulkan penimbunan sisa pakan yang menyebabkan pembusukan, mengeluarkan tanah dasar tambak yang berwrna hitam dan berbau busuk, dan mengisolasi daerah yang sedang terserang penyakit. Udang yang terserang perlu segera dilakukan tindakan pemusnahan dengan jalan pembakaran dan penguburan agar tidak menjadi sumber infeksi.
Dapat pula ditempuh melalui peningkatan laju pemulihan selera makan, yaitu hendaknya udang diberi pakan berupa diet dengan nomor grade pakan yang satu tingkat lebih rendahserta berkondisi baik.

3. Penyakit kepala kuning (Yellow Head Disease)
Penyebab : Virus YHV (Yellow Head Baculo Virus)
Gejala Klinis : Warna tubuh udang pucat, insang dan hepatopankreas berwarna kekuningan. Gejala klinis tersebut pada umumnya mulai tampak antara 50-70 hari setelah penebaran udang di tambak. Nafsu makan udang mula-mula meningkat dalam beberapa hari kemudian berhenti sama sekali.


Visit : Kliping Dunia Ikan dan Mancing
Download Artikel ini

Cara Penanggulangan Penyakit Udang

Upaya penanggulangan penyakit udang di tambak dapat dilakukan melalui :

Penggunaan benur yang prima
• Benur sebaiknya berasal dari peneluran induk yang pertama atau kedua, dan berukuran seragam.
• Bagian tubuh seperti rostrum, kaki jalan, dan ekor bentuknya normal; tanpa erosi ataupun kehitaman (melanisasi).
• Bagian perut bersih, usus penuh pakan, ketebalan bagian perut.
• Benur yang sehat berenang dengan posisi dengan posisi tubuh lurus, sangat responsif terhadap stimulir dari luar, dan berenang menentang arus ketika air diputar.
• Bebas dari organisme penempel, relatif bebas dari infeksi Monodon Baculo Virus (MBV) – dapat dideteksi melalui keberadaan “occlusion bodies” secara mikroskopis yang menggambarkan ringan-beratnya infeksi.
• Bebas dari infeksi bercak putih SEMBV yang dapat dideteksi secara dini melalui teknik Polymerase Chain Reaction (PCR). Cara lain juga dapat dilakukan melalui metoda skrining PL, yaitu benur ditreatment dengan formalin ± 200 ppm selama 1-2 jam. Melalui proses skrining ini, benur yang terinfeksi berat akan mati; sedangkan benur yang sehat akan tetap hidup dan siap ditebar ke dalam tambak.

Peningkatan kesehatan udang
• Suplemen vitamin C dan astaxanthin dalam pakan untuk meningkatkan daya tahan udang terhadap serangan penyakit.
• Imunisasi pada udang baik dengan pemberian vaksin maupun imunostimulan untuk meningkatkan kekebalan tubuh udang sehingga lebih tahan terhadap serangan penyakit dan akhirnya dapat meningkatkan kelangsungan hidup udang.
• Penggunaan bakteri Probiotuk antara lain : Lactobacillus sp. strain nonpatogen, Bacillus S11.

Peningkatan kualitas budidaya
Perbaikan kualitas air dapat dilakukan dengan menggunakan prinsip bioremediasi yaiut penguraian limbah dengan menggunakan mikroba seperti Nitrosomonas, Nitrobacter dan Spirulina.
Pencegahan terjadinya infeksi dan kontaminasi patogen penyebab penyakit
• Pencucian dasar tambak dilakukan 2 kali yaitu dengan cara menggelontorkan atau dengan cara mengisi tambak sampai ketinggian 30 cm, kemudian dibiarkan sehari semalam setelah itu dibuang sampai habis. Pencucian kedua dimaksudkan untuk membuang sisa-sisa penggelontoran pertama yang belum terbuang.
• Menggunakan sistem tertutup (closed system), semi tertutup (semi-closed system) dan resirkulasi untuk mencegah pemasukan agen penyakit dari luar. Penggunaan peralatan tambak seperti alat sampling udang, tempat pakan, dsb, sebaiknta dipisahkan untuk masing-masing petak tambak.
• Menggunakan filter biologis dan tandon baik untuk air laut maupun tawar.
• Mencegah pemasukan hewan liar (udang, ikan, dll) yang dapat bertindak sebagai carrier.
• Air bekas tambak (limbah) terutama dari tambak yang terserang wabah harus didesinfeksi terlebih dahulu sebelum dibuang agar tidak mencmari lingkungan sekitar dan mencegah penyebaran penyakit ke lingkungan sekitar.


Visit : Kliping Dunia Ikan dan Mancing
Download Artikel ini

Tips dan Trik Mancing Ikan Bawal

Kolam ikan bawal air tawar (Colossoma macropomum) dapat dengan mudah kita jumpai di sekitar kita. Popularitas ikan ini memang tergolong sangat ‘benderang’ di negeri ini. Salah satu kunci kesuksesan ikan ini bahwa dia tergolong rakus dan tidak pilih-pilih makanan. Simpelnya, pemakan segala (omnivora). Apapun yang ada di dekat dia pasti disambar. Artinya makanannya gampang.
Bahkan ada guyonan jika kita di dekat kolam bawal jangan sampai sandal jatuh ke kolam karena pasti akan koyak disambar bawal. Pertumbuhan ikan ini juga cepat dan ‘tahan goncangan’ jadi selain menguntungkan, para pembudidaya dan pemilik kolam dapat tidur dengan tenang karena kemungkinan rugi bisa diminimalkan. Tak heran bukan jika ikan ini menjadi begitu popular?

Lalu apa hubungannya dengan pemancing? Pertama karena ikan ini rakus dan memakan segala. Yang berarti mudah dipancing. Umpannya tidak repot dicari dan pasti dapat. Kita bisa memakai umpan yang mahal ataupun yang murah dan ya itu tadi, sandal pun jika Anda lempar ke kolam akan dia sambar. Alasan kedua tentu karena kolam bawal mudah ditemukan. Jadi kapanpun ingin mancing bawal pemancing tidak perlu menempuh perjalanan jauh. Sangat cocok bagi Anda yang memiliki waktu yang sempit. Dan terakhir perlawanan ikan ini lumayan.

Mancing Dengan Cara Kasting
Memang, lagi-lagi, cara mancing bawal di kolam pemancingan dengan kasting memakai minnow ataupun spoon tidak sepopuler cara mancing tradisional. Dari puluhan pemancing yang membanjiri sebuah kolam bawal di hari libur misalnya, belum tentu satu diantaranya memancing dengan artificial lure.

Tapi jika ternyata Anda adalah satu di antara sekian banyak pemancing tradisional di kolam bawal itu yang memancing dengan artificial lure Anda tak perlu berkecil hati. Karena Anda juga pasti bisa ‘memanen’ bawal di kolam itu sama seperti mereka. Apalagi cara mancing Anda lebih cool. Jadi santai saja.

Layaknya kolam pemancingan, areal paling dalam atau lubang atau drop off-nya kolam biasanya terletak di tengah-tengah kolam. Ini sebenarnya dalam rangka fair play saat mancing di kolam sehingga dimanapun posisi pemancing berdiri mereka memiliki akses yang sama terhadap wilayah konsentrasi ikan.

Sebelum memulai kasting perhatikan dahulu kondisi permukaan kolam. Jika banyak tenggakan di kolam, maka umpan minnow pun sudah cukup karena itu artinya ikan banyak naik ke dekat permukaan. Tetapi jika sedikit tenggakan mungkin anda perlu memasang spoon atau deep diver minnow karena itu artinya ikan sedang dekat dengan dasar. Minnow atau spoon yang bisa dipakai antara ukuran 3 cm sampai 5 cm. Jangan lupa perhatikan kualitas hooks yang terpasang di minnow ataupun di spoon Anda. Jika yang terlalu murahan baiknya hook diganti dengan yang cukup baik agar tidak lempeng saat disambar bawal.

Piranti yang Anda butuhkan cukup yang kelas ringan. Joran kelas 1000, 2000 sudah cukup. Tali mono cukup kelas antara 6 lbs sampai 8 atau 10 lbs. Tapi tambahkan leader agak besar di ujung tali (sekitar 20 lbs) untuk menahan gigitan bawal. Jika semua piranti sudah siap di genggaman kemudian kastinglah sampai menjangkau areal ikan tersebut. Lebih baik jika bisa melewati areal itu. Tetapi karena kolam pemancingan biasanya ramai maka jangan memaksakan kasting jauh-jauh kecuali akurasi Anda sudah sangat baik. Karena jika akurasi Anda buruk dan sering menyangkut ke line orang non sport angler Anda biasanya akan diomongin atau diteriakin “Kalau mau mancing cara itu di laut saja!”. Atau yang lebih parah “Sok pamer nih.”

Kemudian setelah lure Anda menyentuh permukaan kolam, retrieve-lah ril dengan sangat pelan (untuk minnow) dan jika memakai spoon pertahankan pada kecepatan “asal tidak menyentuh dasar kolam”. Bersiaplah karena bawal pasti akan merespon umpan Anda lebih cepat dari yang Anda bayangkan. Anda tentu tahu apa yang harus dilakukan saat terjadi sambaran. Gentak coy! Maka ikan pun akan pasrah tersangkut di lure Anda. Salah satu keasyikan tersendiri memancing bawal dengan artificial lure adalah ikan yang menyambar lure kita rata-rata ukurannya lebih besar dibanding yang menyambar umpan-umpan tradisional.

Menyenangkan bukan? Memang. Tetapi ini akan menjadi sulit dan menjadi acara “makan hati” jika kecepatan retrieve ril Anda terlalu cepat. Pokoknya asal jangan terlalu cepat dijamin bawal akan menyambar lure Anda dan bawal pun bisa bawa pulang sekaligus Anda akan menjadi seleb baru di pemancingan tersebut. Tentunya jangan lupa bertanya kepada pengelola kolam sebelum mancing ikan di kolam itu benar-benar ada atau tidak. Karena Anda tentu tidak mau dianggap sedang belajar melempar umpan bukan? Selamat kasting bawal.

Visit : Fishing-Mania
Download Artikel ini

Tanda-tanda Ikan Yang Terserang Penyakit dan Parasit

Meskipun usaha pencegahan telah dilakukan dengan sungguh-sungguh kadangkala ikan masih juga terserang penyakit maupun parasit. Hall ini mungkin disebabkan karena adanya proses pembusukan di kolam, baik terhadap kotoran hasil metabolisme maupun sisa makanan. Adanya sampah atau zat-zat buangan yang masuk ke kolam juga dapat memperburuk kondisi perairan.
Padat penebaran yang terlalu tinggi, kondisi ikan yang lemah atau kualitas makanan yang kurang memenuhi persyaratan dapat juga membantu perkembangan penyakit maupun parasit. Untuk mencegah penyerangan penyakit atau parasit ke seluruh ikan yang dipelihara, perlu diketahui secepat mungkin tanda-tanda terjangkitnya.

Adapun tanda-tanda dari ikan yang telah terkena serangan penyakit atau parasit adalah sbb :
1. Ikan terlihat pasif, lemah dan kehilangan keseimbangan.
2. Nafsu makan mulai berkurang
3. Malas berenang dan cenderung mengapung di permukaan air.
4. Adakalanya ikan bergerak secara cepat dan tiba-tiba.
5. Selaput lendirnya berangsur-angsur berkurang atau habis, sehingga tubuh ikan tidak licin lagi (kesat).
6. Pada permukaan tubuh ikan terjadi pendarahan, terutama dibagian dada, perut atau pangkal ekor.
7. Di beberapa bagian tubuh ikan, sisiknya tampak rusak bahkan terlepas. Sering pula terlihat kulit ikan mengelupas.
8. Sirip dada, punggung maupun ekor sering di jumpai rusak dan pecah-pecah, pada serangan yang lebih hebat kadang-kadang hanya tinggal jari-jari siripnya saja.
9. Insang rusak sehingga ikan sulit untuk bernafas, wama insang menjadi keputih-putihan atau kebiru-biruan.
10. Bagian isi perutnya terutama hati, berwarna kekuning-kuningan dan ususnya menjadi rapuh.


Visit : Kliping Dunia Ikan dan Mancing
Download Artikel ini

Gambaran Umum Diagnosa Penyakit Ikan

Definisi penyakit dalam patologi ikan
Penyakit didefinisikan sebagai suatu keadaan fisik, morfologi, dan atau fungsi yang mengalami perubahan dari kondisi normal karena beberapa penyebab, dan terbagi atas dua kelompok yaitu penyebab dari dalam (internal) dan luar (eksternal). Penyakit ikan umumnya adalah eksternal.
Penyakit internal : genetik, sekresi internal, imunodefisiensi, saraf dan metabolik.
Penyakit eksternal :
1). Non patogen
• Penyakit lingkungan :suhu dan kualitas air lainnya (pH, kelarutan gas, zat beracun).
• Penyakit nutrisi : kekurangan nutrisi, gejala keracunan bahan pakan.
2). Patogen; bersifat parasit dan terdiri atas empat kelompok yaitu :
• Penyakit viral
• Penyakit jamur
• Penyakit bakterial

Karakteristik penyakit infeksi pada ikan
Ikan merupakan salah satu hewan air yang selalu bersentuhan dengan lingkungan perairan sehingga mudah terinfeksi patogen melalui air. Infeksi bakteri dan parasit tidak terjadi pada hewan darat melalui perantara udara, namun pada ikan sering terjadi melalui air. Pada budidaya, air tidak hanya sebagai tempat hidup bagi ikan, tapi juga sebagai perantara bagi patogen.

Istilah penting penyakit infeksi pada ikan
Istilah penting yang seringkali digunakan dalam penyakit infeksi ikan adalah sebagai berikut :
Epidemiologi : ilmu yang mempelajari hubungan berbagai faktor yang mempengaruhi frekuensi dan penyebaran penyakit pada suatu komunitas.
Penyebaran vertikal : penyebaran penyakit dari suatu generasi ke generasi selanjutnya melalui telur.
Penyebaran horisontal : penyebaran penyakit dari ikan satu ke ikan yang lain pada kelompok ikan dan waktu yang sama.
Carrier : hewan yang membawa organisme penyebab penyakit dalam tubuhnya, namun hewan tersebut terlihat sehat sehingga menjadi pembawa atau penyebar infeksi.
Vektor : hewan yang menjadi perantara organisme penyebab penyakit dari inang yang satu ke inang yang lain.
Contoh : siput, burung.
Patogenisitas : kemampuan untuk dapat menyebabkan terjadinya penyakit.
Virulensi : derajat patogenisitas suatu mikroorganisme.
Kisaran inang : kisaran hewan-hewan yang dapat diinfeksi oleh patogen.

Prosedur diagnosa di lapangan
1. Pengukuran panjang dan berat ikan.
2. Pengamatan tanda-tanda luar pada permukaan tubuh dan insang.
3. Gunting lembaran insang dan ambil lendir tubuh untuk mendeteksi parasit di bawah mikroskop.
4. Ambil contoh darah dari sirip dada menggunakan jarum suntik untuk pembuatan
preparat apusan darah dengan menggunakan pewarnaan Giemsa.
5. Isolasi jamur dengan menggunakan agar GY jika diduga terjadi infeksi jamur. vi. Isolasi bakteri dari sirip atau insang dengan menggunakan agar cytophaga, jika diamati adanya insang atau sirip yang membusuk.
6. Isolasi bakteri dari luka dengan menggunakan agar TS atau BHI, jika ikan memiliki borok atau ada pembengkakan pada permukaan tubuh.
7. Bedah ikan dengan peralatan bedah yang bersih untuk membuka rongga perut dan amati tanda-tanda internal.
8. Isolasi bakteri dari hati, ginjal dan limpa dengan menggunakan agar TS atau BHI. x. Pembuatan preparat limpa pada kaca preparat dengan pewarnaan Giemsa untuk mendeteksi infeksi bakteri.
9. Fiksasi setiap organ dengan larutan formalin 10°I° berpenyangga fosfat- untuk histopatologi dan dalam etanol 70% untuk uji PCR.

Pekerjaan di laboratorium
Pekerjaan yang paling penting bagi ahli penyakit adalah mendiagnosa penyakit. Jika diagnosanya salah, maka penanganannya juga akan salah. Bila terlalu lama untuk mendiagnosa penyakit, ikan mati sebelum pengobatan dilakukan, diagnosa harus tepat dan cepat. Prosedur diagnosa adalah sebagai berikut : pertama, coba isolasi patogen dari ikan yang sakit (kecuali untuk infeksi oleh virus); kedua, patogen yang diisolasi diinfeksikan ke ikan yang sehat. Bila diduga virus, larutan yang sudah disaring dengan menggunakan saringan 0,45 µm homogen, diinfeksikan ke ikan yang sehat. Jika ikan yang sekarat (moribund) dengan gejala seperti ikan yang sakit tersebut, hal ini membuktikan bahwa yang diisolasikan tersebut merupakan penyebab penyakit. Dengan demikian, penyebab penyakit teridentifikasi sebagai spesies yang sama dengan patogen sebelumnya. Diagnosa penyakit ikan dapat menjadi lengkap dengan adanya identifikasi penyebab penyakit. Metode pemeriksaan untuk konfirmasi diagnosa berbeda untuk setiap jenis patogen, virus, bakteri, jamur dan parasit.

Tindakan penanganan
Penyakit viral : jika ikan terinfeksi oleh virus sangatlah sulit untuk diobati. Ada dua cara tindakan pencegahan yaitu membersihkan virus penyebab penyakit dari lingkungan clan meningkatkan kekebalan ikan terhadap viral. Tindakan pencegahan pertama, desinfeksi semua wadah clan peralatan, seleksi incluk clan telur bebas virus. Tindakan selanjutnya bila memungkinkan adalah meningkatkan kualitas telur, penggunaan vaksin clan immunostimulan atau vitamin. Diantara tindakan penanganan yang ada, vaksin merupakan tindakan yang paling efektif untuk mencegah penyakit viral. Sampai sekarang, vaksin untuk beberapa penyakit viral telah dikembangkan sebagai komoditas komersial, tapi untuk virus herpes koi belum dilakukan. Di masa yang akan datang, vaksin terhadap virus herpes koi dapat dikembangkan.
Penyakit bakterial : penyakit bakterial dapat diobati dengan antibiotika. Namun, penggunaan antibiotika yang tidak tepat menghasilkan efek yang negatif. Itulah sebabnya pemilihan antibiotika yang tepat merupakan pekerjaan yang paling penting untuk masalah infeksi bakteri. Pemilihan antibiotika dilakukan berdasarkan hasil uji sensitivitas obat. Antibiotika dapat mengobati dengan cepat ikan yang terinfeksi dengan bakteri, namun dapat menyebabkan timbulnya bakteri yang resisten terhadap antibiotika. Dari hal tersebut, pengembangan vaksin terhadap setiap penyakit bakterial sangatlah penting.
Penyakit jamur : sampai sekarang belum dikembangkan tindakan penanganan untuk infeksi jamur pada hewan air. Jadi pencegahan tindakan yang dapat dilakukan. Spora yang berenang di air untuk menemukan inang menunjukkan sensitivitas terhadap beberapa zat kimia.
Penyakit parasitik : pada umumnya ektoparasit dapat ditangani dengan zat kimia. Namun, telur dan siste memiliki resistensi terhadap zat kimia. Berdasarkan keberadaan parasit, pengobatan kedua harus dilakukan setelah spora atau oncomiracidium menetas. Untuk menentukan jadwal pengobatan untuk setiap parasit, studi siklus hidup parasit sangatlah penting.

Visit : Kliping Dunia Ikan dan Mancing
Download Artikel ini

Penggolongan Penyakit dan Parasit Ikan

Berdasarkan daerah penyebaran, penyakit atau parasit ikan dapat dibagi menjadi 3 golongan yaitu :

1. Penyakit atau parasit pada kulit
Penyakit atau parasit ini menyerang bagian kulit ikan sehingga dengan mudah dapat dideteksi. Apabila organisme penyebabnya berukuran cukup besar, maka dengan mudah dapat langsung diidentifikasi. Akan tetapi bila berukuran kecil harus di identifikasi dengan mempergunakan sebuah mikroskop atau dengan mengamati akibat yang timbulkan oleh serangan organisme-organisme tersebut.
Biasanya ikan yang terserang akan terlihat menjadi pucat dan timbul lendir secara berlebihan. Organisme yang menyerang bagian kulit dapat berasal dari golongan bakteri, virus, jamur atau lainnya. Bila disebabkan oleh jamur, maka akan terlihat bercak-bercak berwama putih, kelabu atau kehitam-hitaman pada kulit ikan.
Ikan yang mengalami serangan penyakit atau parasit pada kulitnya, biasanya akan menggosok-gosokkan badannya kebenda-benda disekelilingnya sehingga sering kali menimbulkan luka baru yang dapat menyebabkan terjadinya infeksi sekunder.

2. Penyakit atau parasit pada insang
Penyakit atau parasit yang menyerang organ insang agak sulit untuk dideteksi secara dini karena menyerang bagian dalam ikan. Salah satu cara yang dianggap cukup efektif untuk mengetahui adanya serangan penyakit atau parasit pada insang adalah mengamati pola tingkah laku ikan.
Ciri utama ikan yang terserang organ insangnya adalah menjadi sulit untuk bernafas. Selain itu, tutup insang akan mengembang sehingga sulit untuk ditutup dengan sempurna. Jika serangannya sudah meluas, lembaran-lembaran insang menjadi semakin pucat. Sering pula dijumpai adanya bintik-bintik merah pada insang yang menandakan telah terjadi pendarahan (peradangan). Jika terlihat bintik putih pada insang, kemungkinan besar di sebabkan oleh serangan parasit kecil yang menempel.

3. Penyakit atau parasit pada organ dalam
Ciri utama ikan yang terkena serangan penyakit atau parasit pada organ (alat-alat) dalamnya adalah terjadi pembengkakan di bagian perut disertai dengan berdirinya sisik. Akan tetapi dapat terjadi pula bahwa ikan yang terserang organ dalamnya memiliki perut yang sangat kurus.
Jika pada kotoran ikan sudah dijumpai bercak darah, ini berarti pad usus terjadi pendarahan (peradangan). Jika serangannya sudah mencapai gelembung renang biasanya keseimbangan badan ikan menjadi terganggu sehingga gerakan berenangnya jungkir balik tidak terkontrol.


Visit : Kliping Dunia Ikan dan Mancing
Download Artikel ini

Cara Penularan Penyakit dan Parasit pada Ikan

Keberhasilan suatu usaha budidaya ikan tidak terlepas dari masalah penyakit dan parasit ikan. Meskipun jarang terjadi pada kolam-kolam yang terawat dengan baik, wabah penyakit dan parasit yang menyerang ikan dapat menimbulkan kerugian besar bagi petani ikan karena sering menyebabkan kematian ikan secara massal.

Adapun organisme penyebab penyakit dan parasit yang biasa menyerang ikan umumnya berasal dari golongan jamur, bakteri, virus dan hewan invertebrata.
Sebenarnya kerugian yang timbul karena adanya serangan penyakit dan parasit dapat dihindari dengan pengeiolaan koiam secara baik. Apabila kebersihan kolam, kualitas dan kuantitas air terpefihara dengan baik, kemungkinan terjadinya serangan penyakit atau parasit pada ikan yang dibudidayakan dapat diperkecil.

Untuk mengatasi timbulnya masalah penyakit dan parasit pada ikan peliharaan, ada baiknya kita mengetahui bagaimana cara terjangkit maupun penularan penyakit dan parasit terhadap ikan.

Adapun caranya adalah sebagai berikut :
1. Melalui air, yaitu apabila kita menggunakan air yang telah tercemar oleh bibit penyakit maupun parasit, maka biasanya ikan yang dipelihara akan segera terserang penyakit atau parasit tersebut.
2. Melalui kontak atau gesekan secara langsung dengan ikan yang terserang penyakit atau parasit. Penebaran ikan-ikan yang tidak sehat biasanya akan berakibat buruk, terutama jika padat penebaran terlalu tinggi.
3. Melalui alat-alat yang telah digunakan untuk menangani atau mengangkut ikan-ikan yang terserang penyakit atau parasit. Sebaiknya peralatan yang digunakan untuk menangani atau mengangkut ikan disterilkan dahulu untuk membunuh penyakit atau parasit.
4. Terbawa oleh ikan, makan atau tumbuhan dari daerah asalnya dan berkembang dengan pesat dikolam yang baru. Pemindahan ikan, makanan alami atau tumbuhan dari suatu perairan yang telah tercemar oleh penyakit atau parasit sering menimbulkan masalah yang sama di daerah baru. Seringkali pemindahan ikan, makanan atau tumbuhan dari daerah tidak tercemar oleh penyakit atau parasit, dapat menimbulkan serangan di kolam. Hal ini diduga karena individu tersebut di daerah asalnya tidak dapat berkembang sedangkan di daerah baru karena kondisinya sesuai mereka tumbuh dengan pesat.

Adapun usaha untuk mengatasi masalah penyakit dan parasit pada ikan, dapat dilakukan dengan cara pencegahan atau pemberantasan. Tentu saja kerajinan dan keuletan petani ikan sangat menentukan keberhasilan usaha ini.


Visit : Kliping Dunia Ikan dan Mancing
Download Artikel ini

Diagnosa Penyakit Ikan

Cek semua faktor lingkungan
Pada tanda pertama dari ikan sakit (napas cepat, napas permukaan, terengah-engah atau gangguan pernapasan) lingkungan harus diperiksa dengan hati-hati.

Daftar Faktor Lingkungan
Suhu
menyesuaikan suhu
Penganginan
cek pompa & tubing untuk meningkatkan aerasi
Sistem Filtrasi
membersihkan filter, tabung
Amonia / nitrit
ukuran untuk tingkat yang tidak aman, melakukan perubahan air atau memperlakukan dengan penawar kimia
Kejelasan dan kebersihan air
Jangan lebih dari pakan, memeriksa hewan mati, filter cek
Gunakan Chart Diagnostik
Periksa ikan Anda untuk gejala dan perilaku yang tidak biasa.

Visit : FINS : The Fish Information Service
Download Artikel ini

Ramuan Khusus untuk Lomba Mancing Ikan

Beberapa ramuan umpan ikan berikut ini digunakan untuk satu hari pemancingan. Jika dianggap terlalu banyak maka takaran menu dapat anda ubah sendiri sesuai dengan perbandingannya.

RAMUAN UMPAN (1)
3 kg ikan mas atau belut
cara membuat :
Bila memakai ikan mas, buang isi perut dan insangnya, kukus hingga masak. Untuk belut, masukan saja ke dalam kantong plastik bening dapat juga ditambahkan daun pandan dan sedikit daun sereh, kukus hingga matang.
Cara pakai cukup diambil dagingnya saja, kaitkan pada kail.

RAMUAN UMPAN (2)
30 Tongkol jagung muda
1,5 ons singkong
0,5 butir kelapa muda
1 blok keju Kraft
Roombutter Weijmans secukupnya
5 butir kuning telur bebek ( boleh tidak dipakai )
3 kg kroto (kroto beras)
Cara membuat :
Jagung, singkong, kelapa muda dan keju diparut lalu dicampurkan dengan sisa bahan dan diaduk rata. Adonan dibungkus rapat dengan alumunium foil. Dikukus selama 2 jam dengan api kecil, air sudah harus mendidih saat adonan dimasukkan. Kroto dicampurkan saat umpan akan dipakai.

RAMUAN UMPAN (3)
5 kg ubi jalar
2kg daging belut
Ocoy (pengeras umpan) secukupnya
2 kg kroto
Cara membuat :
Ubi jalar dikupas. Ubi jalar, daging belut, dan ocoy dicampurkan kemudian dihaluskan dengan blender. Ocoy fungsinya sebagai pengeras. Bila tidak ada, bisa diganti dengan tepung mie atau susu bubuk. Saat akan dipakai, adonan dicampur lagi denagan kroto.

RAMUAN UMPAN (4)
1 kg ubi kuning
20 tongkol jagung manis
1 pak keju Kraft (250 g)
250 gram mentega
3 kaleng ikan tuna
250 gram Bubur bayi Cerelac rasa pisang
10 ekor belut
8 butir telur (bagian kuningnya saja)
Susu murni secukupnya
1 kg kroto
Cara membuat :
Ubi, belut dan parutan jagung manis dikukus terpisah. Untuk jagung kukus setengah matang saja.Parut ubi dan keju, haluskan daging ikan tuna dan daging belut. Campurkan semua bahan di atas tadi aduk hingga rata. Untuk kroto dicampurkan saat umpan akan dipakai.

RAMUAN UMPAN (5)
2 bungkus Indomie kari ayam
4 butir telur ayam kampung
2 sendok makan penuh bubur bayi Nutrisia beras
1 sendok makan susu bubuk Infamil
2 sendok makan roombutter Weijmans
1 sendok teh keju Kraft
1 sendok teh bubur bayi Cerelac beras
Cara membuat :
Indomie diblender sampai halus lalu diaduk dengan kuning telur yang sudah dikocok. Roombutter dipanaskan sampai mencair. Ke dalamnya lalu dimasukkan keju parut dan diaduk. Pemanasan diteruskan dengan api kecil. Bahan-bahan lain kemudian dicampurkan. Selama pengadukan, api harus tetap kecil supaya adonan tidak hangus. Setelah warnanya agak kuning, bubur bayi Cerelac beras dimasukkan dan diaduk lagi. Adonan didinginkan sebelum dimasukkan kedalam kaleng untuk disimpan. Cerelac berfungsi untuk pengeras umpan. Apabila saat dipakai umpan terlalu lembek ( mudah hancur ), tepung Cerelac dapat ditambahkan lagi. Sebelum dipakai umpan harus dicampur rata dengan telur semut merah atau kroto secukupnya.

RAMUAN UMPAN (6)
1,5 bungkus mie instan
3 sendok makan pelet
2 ons kelapa parut
2 ons ubi jalar putih atau kuning
2 ons ikan tongkol segar atau olahan
1,5 ons susu bubuk full cream
4 butir telur bebek ( mentah atau asin )
1,5 ons keju
2 ons kroto
3 tetes esen nangka
Cara membuat :
Mie instan dan pelet dibuat menjadi tepung, kelapa parut dibuat santan dan digodok sampai keluar minyaknya. Ubi jalar dikupas dan dicuci bersih lalu dikukus sampai matang. Ikan tongkol dicuci bersih dan dikukus sampai matang. Kulit dan duri ikan dibuang kemudian ikan digoreng dengan minyak hasil rebusan santan kelapa.Telur bebek mentah digodok sampai matang dan diambil bagian kuningnya. Keju diparut. Semua campuran bahan diaduk atau ditumbuk bersama susu dan esen sampai benar – benar halus dan tercampur dengan baik. Kroto diseduh dengan air mendidih. kotoran dan semut yang masih ada dibuang lalu ditiriskan dengan sedikit diperas. Kroto dicampurkan dengan umpan pada saat mulai mancing.

RAMUAN UMPAN (7)
2 tongkol jagung manis (sweetcorn ) muda
1,5 ons ubi jalar manis
1 ons singkong
0,5 ons keju Kraft
2 kuning telur ayam kampung
0,5 sendok teh gula pasir
0,5 sendok garam
1 ons kacang tanah
2 ons kacang mete
mentega secukupnya
Cara membuat :
Kacang mete dan kacang tanah digoreng dengan mentega, setelah matang keduanya kemudian diblender sampai benar-benar halus. Jagung muda, ubi jalar, dan singkong dikupas lalu diparut sampai halus demikian juga keju kraft dihaluskan, diaduk jadi satu dengan bahan-bahan yang lain, kemudian dibungkus, dikukus dengan api besar sampai matang. Pada saat digunakan, umpan umpan jagung ini harus dicampur dulu dengan kroto atau daging belut.

RAMUAN UMPAN (8)
3 buah ubi jalar manis
1 kaleng Tuna (Tuna in oil)
2 bungkus Chiki Snack keju
2 bungkus pelet merah
1 tutup botol minyak ikan (Scott’s Emultion White)
Cara membuat :
Kukus ubi jalar, parut dan haluskan. Remas Chiki Snack hingga hancur, campurkan dengan adonan aduk lagi sampai rata. Tuna kaleng dibuka tuangkan minyaknya saja tambahkan sedikit air tuang lagi ke adonan (daging ikan dapat dipakai ke umpan lain). Masukkan pelet dan minyak ikan Scott’s, aduk hingga merata. Campurkan kroto atau daging belut saat akan dipakai.

RAMUAN UMPAN (9)
20 tongkol jagung manis
1/3 kelapa ukuran sedang.
1 kg ubi kuning
1 blok keju Kraft
3/4 sendok makan mentega Weijmans
8 butitr telur bebek
1 liter susu sapi murni.
Bahan campuran lain :
4 ekor bandeng hitam basah
2 Kg kroto putih segar
Cara membuat :
Jagung dan kelapa digiling halus. Ubi kuning dikukus lalu diparut. Keju diparut. Susu sapi dimasak diatas api kecil sambil terus diaduk hingga tinggal 6 sendok makan. Telur bebek ( 5 butir campur dan 3 kuningnya saja ) diaduk dengan mixer pada kecepatan tinggi. Jagung, kelapa, ubi, keju, susu sapi, dan mentega dicampurkan ke adonan telur sambil terus diaduk pada kecepatan tinggi. Umpan siap dipakai. Catatan : Jika akan dipakai mancing pada pagi hari, umpan harus dibuat malam hari dan harus sudah jadi tepat menjelang pagi.
Cara memakai :
Kroto puith sebanyak 1/2 dikukus lalu dicampur pelet. Gunakan sebagai bom. Kroto dikukus dengan maksud agar bisa tenggelam. Seperti biasa, sebelum dipasang umpan harus dicampur lagi dengan kroto di bagian luarnya. Jika ikan mas di kolam ternyata menyukai umpan amis, selain kroto, adonan boleh dicampur lagi dengan daging bandeng yang sebelumnya telah dikukus dan dihaluskan. Daging bandeng bisa dicampur langsung ke adonan atau hanya dibagian luar.

RAMUAN UMPAN (10)
2 kg kroto beras
2 butir telur ayam
500 gram tepung ketan
Daun pandan
Cara membuat :
Rendam kroto dengan air panas, bersihkan hingga tersisa yang putihnya saja. Kocok telur, tambahkan tepung ketan, aduk dan ratakan tambahkan sedikit air agar adonan tidak liat (agak encer). Masukkan kroto sedikit demi sedikit, aduk secara perlahan agar kroto tidak terlalu hancur. Gunakan daun pisang untuk membungkus adonan tambahkan daun pandan agar menjadi wangi, jadikan beberapa bungkus kecil. Lalu dikukus dengan api kecil. Saat akan dipakai beri kroto segar, tak perlu diaduk, pulungan umpan cukup diguling-gulingkan saja pada kroto. Jika umpan terlalu lembek dapat ditambahkan pengeras.

RAMUAN UMPAN (11)
150 gram ubi jalar
100 gram singkong
2 tongkol jagung manis
50 gram keju
2 kuning telur ayam kampung
1,5 sendok makan gula
1,5 sendok garam halus
50 gram kacang tanah goreng
50 gram kacang mete goreng
Cara membuat :
Kukus ubi jalar, singkong, dan jagung manis sampai setengah matang. Parut keju kemudian aduk rata bersama kuning telur. Giling kacang tanah dan mete dengan blender, goreng sampai halus. Tambahkan ubi jalar, singkong, jagung yang telah dikukus, keju dicampur kuning telur, garam, dan gula. Blender sekali lagi hingga halus dan tercampur merata. Kukus adonan yang telah diblender diatas cetakan kue beralas daun pisang kurang lebih 30 menit. Campurkan kroto sewaktu akan digunakan.

Visit : Fishing-Mania
Download Artikel ini

Pollock

Pollock

Klasifikasi ilmiah
Kerajaan: Animalia
Filum: Chordata
Kelas: Actinopterygii
Ordo: Gadiformes
Famili: Gadidae
Genus: Pollachius
Nilsson, 1832
Spesies
Pollachius pollachius
Pollachius virens

Pollock (atau pollack, dilafalkan sama dan didaftarkan pertama kali dalam kamus besar Britania Raya dan Amerika Serikat) adalah nama umum yang digunakan untuk dua spesies dari ikan laut dalam genus Pollachius. P. pollachius dan P. virens keduanya secara umum disebut sebagai pollock. Nama lain untuk P. pollachius seperti Pollock Atlantik, Pollock Eropa, lieu jaune, dan pollock, walau begitu P. virens kadang disebut sebagai Ikan blues Boston (terpisah dari bluefish), coalfish (atau coley) atau saithe.

Visit : RichOcean
Download Artikel ini

Sarden

Ikan Sarden

Sarden merupakan ikan laut yang terdiri dari beberapa spesies dari famili Clupeidae. Ikan ini mampu bertahan hingga kedalaman lebih dari 1.000 meter. Ikan ini cocok digunakan sebagai makanan dihidangkan dengan saus cabe atau saus tomat. Beberapa spesies mackerel yang lebih besar, seperti mackerel sirip biru (bluefin mackerel), dapat menaikkan suhu darahnya di atas suhu air dengan aktivitas ototnya. Hal ini menyebabkan mereka dapat hidup di air yang lebih dingin dan dapat bertahan dalam kondisi yang beragam. Sarden adalah ikan yang memiliki nilai komersial sedang.

Klasifikasi
• Genus Dussumeria
o Rainbow sardine Dussumieria acuta
o Slender rainbow sardine Dussumieria elopsoides
• Genus Escualosa
o Slender white sardine Escualosa elongata
o White sardine Escualosa thoracata
• Genus Sardina
o European pilchard (true sardine) Sardina pilchardus
• Genus Sardinella
o Round sardinella (gilt sardine, Spanish sardine) Sardinella aurita Sardinella longiceps,Sardinella gibbosa(Indian sardines)
• Genus Sardinops
o South American pilchard (Pacific sardine, California sardine, Chilean sardine, South African sardine) Sardinops sagax (Jenyns, 1842)

Visit : RichOcean
Download Artikel ini

Simping

Simping (skalop)

Simping ialah moluska bivalvia dari famili Pectinidae yang hidup di laut dan membentuk keluarga kosmopolitan, dan dihargai sebagai sumber makanan. Beberapa simping dihargai karena kerangnya yang warnanya terang. Simping dianggap kerang yang paling aman untuk dimakan mentah. Racun, bakteri, dan virus cenderung terakumulasi dalam proses penyaringan air laut oleh kerang-kerangan, namun pada simping bagian penyaring ini biasanya dibuang.

Genus
• Amusium
• Anguipecten
• Annachlamys
• Argopecten
• Bractechlamys
• Chlamys
• Coralichlamys
• Cryptopecten
• Decatopecten
• Delectopecten
• Equichlamys
• Excellichlamys
• Flexopecten
• Glorichlamys
• Gloripallium
• Haumea
• Hyalopecten
• Juxtamusium
• Lissopecten
• Mesopeplum
• Mimachlamys
• Minnivola
• Mirapecten
• Nodipecten
• Notochlamys
• Patinopecten
• Pecten
• Pedum
• Pseudohinnites
• Semipallium
• Serratovola
• Somalipecten
• Veprichlamys
• Volachlamys

Visit : RichOcean
Download Artikel ini

Tongkol

Ikan Tongkol

Tongkol/Tuna adalah ikan laut yang terdiri dari beberapa spesies dari famili Scombridae, terutama genus Thunnus. Ikan ini adalah perenang handal (pernah diukur mencapai 77 km/jam).

Tidak seperti kebanyakan ikan yang memiliki daging berwarna putih, daging ikan ini berwarna merah muda sampai merah tua. Hal ini karena otot tuna lebih banyak mengandung myoglobin dari pada ikan lainnya. Beberapa spesies tuna yang lebih besar, seperti tuna sirip biru (bluefin tuna), dapat menaikkan suhu darahnya di atas suhu air dengan aktivitas ototnya. Hal ini menyebabkan mereka dapat hidup di air yang lebih dingin dan dapat bertahan dalam kondisi yang beragam. Tuna adalah ikan yang memiliki nilai komersial tinggi.

Visit : RichOcean
Download Artikel ini

Trachurus

Makarel Jack
Rentang fosil: Eosen sampai sekarang
Makarel Jack Jepang, Trachurus japonicus
Klasifikasi ilmiah
Kerajaan: Animalia
Filum: Chordata
Kelas: Actinopterygii
Ordo: Perciformes
Famili: Carangidae
Genus: Trachurus
Rafinesque, 1810
Tipe spesies
Scomber trachurus

Makarel Jack adalah ikan laut dalam genus Trachurus dan dari famili Carangidae. Nama genus ini berasal dari bahasa Yunani, trachys, berarti “kasar”, dan oura, berarti “ekor”.
Ikan ini sering digunakan dalam masakan Jepang dan disebut “aji”.

Visit : RichOcean
Download Artikel ini

Selasa, 30 Maret 2010

Hiu Penjemur


Hiu penjemur
Rentang fosil: Oligosen awal sampai sekarang

Status konservasi

Rentan (IUCN)

Klasifikasi ilmiah
Kerajaan: Animalia
Filum: Chordata
Kelas: Chondrichthyes
Upakelas: Elasmobranchii
Ordo: Lamniformes
Famili: Cetorhinidae
Gill, 1862
Genus: Cetorhinus
Blainville, 1816
Spesies: C. maximus

Nama binomial
Cetorhinus maximus
(Gunnerus, 1765)

Persebaran
Hiu penjemur, Cetorhinus maximus, adalah ikan terbesar kedua setelah hiu paus. Spesies ini merupakan spesies kosmopolitan – spesies ini dapat ditemui di samudra hangat di seluruh dunia. Hiu ini bergerak lambat dan tidak berbahaya. Seperti hiu lainnya, hiu ini terancam punah.

Visit : RichOcean
Download Artikel ini

Hiu Harimau

 Hiu harimau

Status konservasi

Hampir terancam

Klasifikasi ilmiah
Kerajaan: Animalia
Filum: Chordata
Kelas: Chondrichthyes
Upakelas: Elasmobranchii
Ordo: Carcharhiniformes
Famili: Carcharhinidae
Genus: Galeocerdo
Müller & Henle, 1837
Spesies: G. cuvier

Nama binomial
Galeocerdo cuvier
Péron & Lesueur 1822

Penyebaran hiu harimau
Hiu harimau merupakan satu dari hiu terbesar, dan satu-satunya anggota genus Galeocerdo. Hiu dewasa memiliki panjang tubuh berkisar antara 3,25 m hingga 4,25 m, dan berbobot 385 kg hingga 635 kg. Hiu ini banyak ditemukan di samudera tropis dan hangat, terutama di sekitar pulau di tengah Pasifik. Hiu harimau adalah pemburu soliter, dan berburu di malam hari.
Hiu harimau adalah predator berbahaya, karena memakan banyak benda. Makanannya biasanya ikan, singa laut, burung, hiu kecil, cumi-cumi dan penyu. Terkadang juga ditemukan barang buatan manusia seperti ban, atau plat mobil.
Hiu harimau adalah penyerang kedua terfatal setelah great white shark, dan, bersama dengan great white shark, dianggap sebagai hiu paling berbahaya bagi manusia.

Visit : RichOcean
Download Artikel ini

Hiu Banteng

hiu banteng
Status konservasi

Hampir terancam

Klasifikasi ilmiah
Kerajaan: Animalia
Filum: Chordata
Kelas: Chondrichthyes
Upakelas: Elasmobranchii
Ordo: Carcharhiniformes
Famili: Carcharhinidae
Genus: Carcharhinus
Spesies: C. leucas

Nama binomial
Carcharhinus leucas
(Müller and Henle, 1839)

Habitat hiu banteng
Hiu banteng, juga dikenal dengan Hiu Zambezi atau Zambi di Afrika dan Hiu Nicaragua di Nicaragua, banyak ditemukan di perairan dangkal dan hangat sepanjang pantai, dan dikenal karena kelakuannya yang tidak dapat diprediksi, terkadang agresif.
Mereka toleransi terhadap air tawar, hal ini sangat langka ditemukan pada hiu laut. Dengan ini mereka bisa pergi jauh menelusuri hulu sungai dan menyerang manusia jauh dari laut. Meskipun begitu mereka bukan hiu sungai (genus glyphis) sejati.

Makanan
Makanan hiu banteng bervariasi meliputi ikan, hiu lain, ikan pari, lumba-lumba, penyu, burung, kerang, echinodermata, udang-udangan, bahkan mammalia darat.
Reproduksi
Perkawinan terjadi biasanya pada musim panas. Setelah mengandung selama satu tahun, hiu banteng melahirkan hingga 13 anak (mereka vivipar). Anak mereka memiliki panjang kira-kira 70 cm saat dilahirkan dan menjadi dewasa setelah berumur 10 tahun.

Visit : RichOcean
Download Artikel ini

Haring Atlantik


Klasifikasi ilmiah
Kerajaan: Animalia
Filum: Chordata
Kelas: Actinopterygii
Ordo: Clupeiformes
Famili: Clupeidae
Genus: Clupea
Spesies: C. harengus

Nama binomial
Clupea harengus
Linnaeus, 1758

Haring Atlantik (Clupea harengus) adalah salah satu dari spesies ikan yang paling berlimpah di Bumi. Mereka dapat ditemui di samudra Atlantik dan bergerak bersama dalam satu grup. Haring Atlantik dapat tumbuh sepanjang 45 sentimeter dan massa lebih dari setengah kilogram. Mereka makan copepoda, krill dan ikan kecil, dan predator alami mereka adalah anjing laut, paus, kod dan ikan besar lainnya.

Visit : RichOcean
Download Artikel ini

Gelama

Gelama adalah sejenis ikan laut yang banyak sekali jenisnya, diantaranya gelama batu, gelama betek, gelama bongkok, gelama hitam, gelama musang, gelama papan, gelama perak, dll

Visit : RichOcean
Download Artikel ini

Belanak

Belanak (Valamugil seheli; familia Mugilidae) adalah sejenis ikan laut tropis dan subtropis yang bentuknya hampir menyerupai bandeng. Dalam bahasa Inggris dikenal sebagai blue-spot mullet atau blue-tail mullet.
Daerah penyebaran
Belanak tersebar di perairan tropis dan subtropis (FAO, 1974 dalam Adrim et al., 1988), juga ditemukan di air payau dan kadang-kadang di air tawar (Iversen, 1976). Di kawasan Pasifik belanak ditemukan di Fiji, Samoa, New Caledonia dan Australia. Sedangkan di Asia, banyak ditemukan di Indonesia, India, Filipina, Malaysia dan Srilangka.

Ciri umum
Ikan belanak secara umum bentuknya memanjang agak langsing dan gepeng. Sirip punggung terdiri dari satu jari-jari keras dan delapan jari-jari lemah. Sirip dubur berwarna putih kotor terdiri dari satu jari-jari keras dan sembilan jari-jari lemah. Bibir bagian atas lebih tebal daripada bagian bawahnya ini berguna untuk mencari makan di dasar/organisme yang terbenam dalam lumpur (kriswantoro dan Sunyoto, 1986). Ciri lain dari ikan belanak yaitu mempunyai gigi yang amat kecil, tetapi kadang-kadang pada beberapa spesies tidak ditemukan sama sekali.

Visit : RichOcean
Download Artikel ini

Coelacanth

Coelacanth (artinya “duri yang berongga”, dari perkataan Yunani coelia, “κοιλιά” (berongga) dan acanthos, “άκανθος” (duri), merujuk pada duri siripnya yang berongga)
Klasifikasi ilmiah
Kerajaan: Animalia
Filum: Chordata
Kelas: Sarcopterygii
Upakelas: Actinistia
Infrakelas: Coelacanthimorpha
Ordo: Coelacanthiformes

Coelacanth adalah nama ordo (bangsa) ikan yang antara lain terdiri dari sebuah cabang evolusi tertua yang masih hidup dari ikan berahang. Coelacanth diperkirakan sudah punah sejak akhir masa Cretaceous 65 juta tahun yang lalu, sampai sebuah spesimen ditemukan di timur Afrika Selatan, di perairan sungai Chalumna tahun 1938. Sejak itu Coelacanth telah ditemukan di Komoro, perairan pulau Manado Tua di Sulawesi, Kenya, Tanzania, Mozambik, Madagaskar dan taman laut St. Lucia di Afrika Selatan. Di Indonesia, khususnya di sekitar Manado, Sulawesi Utara, spesies ini oleh masyarakat lokal dinamai ikan raja laut.

Coelacanth terdiri dari sekitar 120 spesies yang diketahui berdasarkan penemuan fosil.
Sampai saat ini, telah ada 2 spesies hidup Coelacanth yang ditemukan yaitu Coelacanth Komoro, Latimeria chalumnae dan Coelacanth Sulawesi, Latimeria menadoensis.
Hingga tahun 1938, ikan yang berkerabat dekat dengan ikan paru-paru ini dianggap telah punah semenjak akhir Masa Kretaseus, sekitar 65 juta tahun yang silam. Sampai ketika seekor coelacanth hidup tertangkap oleh jaring hiu di muka kuala Sungai Chalumna, Afrika Selatan pada bulan Desember tahun tersebut. Kapten kapal pukat yang tertarik melihat ikan aneh tersebut, mengirimkannya ke museum di kota East London, yang ketika itu dipimpin oleh Nn. Marjorie Courtney-Latimer. Seorang iktiologis (ahli ikan) setempat, Dr. J.L.B. Smith kemudian mendeskripsi ikan tersebut dan menerbitkan artikelnya di jurnal Nature pada tahun 1939. Ia memberi nama Latimeria chalumnae kepada ikan jenis baru tersebut, untuk mengenang sang kurator museum dan lokasi penemuan ikan itu.

Visit : RichOcean
Download Artikel ini

Cetace

Cetaceans
Rentang fosil: Eosen awal – sekarang

Paus Bungkuk
Klasifikasi ilmiah
Kerajaan: Animalia
Filum: Chordata
Kelas: Mammalia
Infrakelas: Eutheria
Superordo: Laurasiatheria
Ordo: Cetacea
Brisson, 1762

Diversitas
Sekitar 88 spesies
Subordo
Mysticeti
Odontoceti
Archaeoceti (punah)

Ordo Cetacea (ejaan Inggris: [sɪˈteɪʃiə], L. cetus, paus) termasuk paus, lumba-lumba dan pesut. Cetus adalah bahasa Latin dan digunakan dalam penamaan biologi yang berarti “paus”; pengertian awalnya, “binatang laut besar”, lebih umum. Kata Cetacea berasal dari Yunani Kuna κῆτος (kētos), “paus” atau “ikan atau monster laut besar”. Cetologi adalah cabang ilmu pengetahuan kelautan yang mempelajari ilmu mengenai Cetacea.

Visit : RichOcean
Download Artikel ini

Cakalang

Cakalang (Katsuwonus pelamis) adalah ikan berukuran sedang dari familia Scombridae (tuna). Satu-satunya spesies dari genus Katsuwonus. Ikan berukuran terbesar, panjang tubuhnya bisa mencapai 1 m dengan berat lebih dari 18 kg. Cakalang yang banyak tertangkap berukuran panjang sekitar 50 cm. Dalam bahasa Inggris dikenal sebagai skipjack tuna.

Klasifikasi ilmiah
Kerajaan:    Animalia
Filum:    Chordata
Kelas:    Actinopterygii
Ordo:    Perciformes
Famili:    Scombridae
Genus:    Katsuwonus
Kishinouye, 1915
Spesies:    K. pelamis

Nama binomial
Katsuwonus pelamis
(Linnaeus, 1758)


Tubuh berbentuk memanjang dan agak bulat, dengan dua sirip punggung yang terpisah. Sirip punggung pertama terdiri dari 14-16 jari-jari tajam. Sirip punggung kedua yang terdiri dari 14-15 jari-jari lunak. Sirip dubur berjumlah 14-15 jari-jari. Bagian punggung berwarna biru keungu-unguan hingga gelap. Bagian perut dan bagian bawah berwarna keperakan, dengan 4 hingga 6 garis-garis berwarna hitam yang memanjang di samping badan. Badan tidak memiliki sisik kecuali pada bagian barut badan (corselet) dan garis lateral.

Penyebaran
Cakalang dikenal sebagai perenang cepat di laut zona pelagik. Ikan ini umum dijumpai di laut tropis dan subtropis di Samudra Hindia, Samudra Pasifik, dan Samudra Atlantik. Cakalang tidak ditemukan di utara Laut Tengah. Hidup bergerombol dalam kawanan berjumlah besar (hingga 50 ribu ekor ikan). Makanan mereka berupa ikan, crustacea, cephalopoda, dan moluska. Cakalang merupakan mangsa penting bagi ikan-ikan besar di zona pelagik, termasuk hiu.

Pemanfaatan
Ikan cakalang adalah ikan bernilai komersial tinggi, dan dijual dalam bentuk segar, beku, atau diproses sebagai ikan kaleng, ikan kering, atau ikan asap. Dalam bahasa Jepang, cakalang disebut katsuo. Ikan cakalang diproses untuk membuat katsuobushi yang merupakan bahan utama dashi (kaldu ikan) untuk masakan Jepang. Dalam makanan Manado, cakalang diawetkan dalam bentuk cakalang fufu (cakalang asap).

Visit : RichOcean
Download Artikel ini