tag:blogger.com,1999:blog-57336222716324348492024-02-07T17:03:45.145+07:00Known FishDunia Ikan serta Tips dan Trik Mengenai IkanBelajarTIhttp://www.blogger.com/profile/00559945445886064829noreply@blogger.comBlogger95125tag:blogger.com,1999:blog-5733622271632434849.post-68014135100966829562010-04-08T08:45:00.000+07:002010-04-08T08:45:17.337+07:00Ikan Lunjar<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhF0bUjBEImKHOjqKtXErFrOIgMj_4z9kiYdaz8kGeSgoZfJa07StYegv97ZUsW-h0rvgYPqxZYhsaAyIHv6O5X4E5t2wY9WTA7sRsmqWA63WEIpvitM5TR8IgMdOy_6reu3HPwBq9iLLU/s1600/ikan+lunjar.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhF0bUjBEImKHOjqKtXErFrOIgMj_4z9kiYdaz8kGeSgoZfJa07StYegv97ZUsW-h0rvgYPqxZYhsaAyIHv6O5X4E5t2wY9WTA7sRsmqWA63WEIpvitM5TR8IgMdOy_6reu3HPwBq9iLLU/s320/ikan+lunjar.jpg" /></a></div><div style="text-align: center;"><i>Lunjar padi, Rasbora argyrotaenia, dari Prembun, Tambak, Banyumas</i></div><br />
<div style="color: #93c47d;"><b>Klasifikasi ilmiah</b></div>Kerajaan: Animalia<br />
Filum: Chordata<br />
Kelas: Actinopterygii<br />
Ordo: Cypriniformes<br />
Famili: Cyprinidae<br />
Genus: Rasbora<br />
Spesies: R. argyrotaenia<br />
<div style="color: #93c47d;"><b>Nama binomial</b></div>Rasbora argyrotaenia<br />
(Bleeker, 1850)<br />
<br />
Lunjar padi (Rasbora argyrotaenia) adalah nama sejenis ikan kecil anggota suku Cyprinidae anak-suku Rasborinae. Ikan ini juga dikenal dengan banyak nama lain, seperti wader pari, lunjar pari, lunjar andong (Jw.), paray (Sd.), cecereh, ikan cere (Btw.), pantao, seluang (Sum.), dan lain-lain.<br />
<br />
Pada mulanya ikan ini diberi nama Leuciscus argyrotaenia oleh P. Bleeker pada tahun 1850. Delapan tahun kemudian dipindahkan olehnya sendiri ke dalam marga yang lain, Opsarius. Dan akhirnya pada 1860, dipindahkan lagi oleh Bleeker ke dalam marga yang baru, Rasbora. Ikan ini menyebar di pulau-pulau Sunda Besar (Sumatra, Jawa, Kalimantan) dan Filipina.<br />
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgwgrBRGj7UwJFYI3HbO2_QGN1V7P1YZ-6McEaqnYTXyRA2TuOlWVMWsr97b7bTT0pzsp9GJXgte54i5HHcOs6_p7iYrXJl3PqrSw_Mis7xYSGA-xCXUHyEqwmPCTgNSdTywNZVDzDfT9E/s1600/ikan+lunjar1.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgwgrBRGj7UwJFYI3HbO2_QGN1V7P1YZ-6McEaqnYTXyRA2TuOlWVMWsr97b7bTT0pzsp9GJXgte54i5HHcOs6_p7iYrXJl3PqrSw_Mis7xYSGA-xCXUHyEqwmPCTgNSdTywNZVDzDfT9E/s320/ikan+lunjar1.jpg" /></a></div><div style="text-align: center;"><i>Lunjar padi yang masih kecil (19mm SL)</i></div><br />
Ikan bertubuh kecil ramping, dengan panjang maksimal sekitar 170 mm. Tubuh berwarna coklat kuning di bagian atas (dorsal) dan putih keperakan di sisi dan bagian bawah, terutama di bagian perut. Sebuah garis keemasan di dalam, berjalan bersama garis kehitaman di bagian luar pada masing-masing sisi tubuh, dari belakang tutup insang hingga ke batang ekor.<br />
<br />
Lunjar padi sering ditemui dalam kelompok besar, di danau, parit atau sungai-sungai yang relatif tenang. Sering pula bercampur dengan ikan-ikan lunjar (Rasbora) yang lain dan wader (Puntius) yang memiliki kebiasaan serupa.<br />
<br />
<br />
Visit : <a href="http://richocean.wordpress.com">RichOcean</a><br />
<a href="http://www.ziddu.com/download/9351220/IkanLunjar.docx.html"><b>Download Artikel ini</b></a>BelajarTIhttp://www.blogger.com/profile/00559945445886064829noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-5733622271632434849.post-33066389726606681612010-04-08T08:35:00.000+07:002010-04-08T08:35:22.158+07:00Sepat Rawa<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEipkDOATmCVpGw9dJZypBiZ8pVcWFHoKk9NIXEfIbFQhjb62vtLO9HmANNtFWf2htxlLW26Pk1m2Nl5puPwlqDW3-5923RnPeyPtBvwdGh6L5gIzqCXyvntneivw1Qn6qvk0ImDwo94YCE/s1600/sepat+rawa.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEipkDOATmCVpGw9dJZypBiZ8pVcWFHoKk9NIXEfIbFQhjb62vtLO9HmANNtFWf2htxlLW26Pk1m2Nl5puPwlqDW3-5923RnPeyPtBvwdGh6L5gIzqCXyvntneivw1Qn6qvk0ImDwo94YCE/s320/sepat+rawa.jpg" /></a></div><div style="text-align: center;"><i>Sepat Trichogaster trichopterus</i></div><div style="text-align: center;"><i>dari Prembun, Tambak, Banyumas</i></div><br />
<div style="color: #93c47d;"><b>Klasifikasi ilmiah</b></div>Kerajaan: Animalia<br />
Filum: Chordata<br />
Kelas: Actinopterygii<br />
Ordo: Perciformes<br />
Famili: Osphronemidae<br />
Genus: Trichogaster<br />
Spesies: T. trichopterus<br />
<div style="color: #93c47d;"><b>Nama binomial</b></div>Trichogaster trichopterus<br />
(Pallas, 1770)<br />
<br />
Sepat rawa, Trichogaster trichopterus, atau sering disebut sepat (biasa) adalah sejenis ikan anggota suku gurami (Osphronemidae). Seperti kerabatnya yang bertubuh lebih besar, sepat siam (T. pectoralis), ikan ini merupakan ikan konsumsi yang disukai orang, meski umumnya hanya bernilai lokal. Namun di samping itu terdapat pula varian-varian hiasnya yang berwarna menarik, yang populer sebagai ikan akuarium.<br />
<br />
Ikan ini banyak dikenal dengan nama-nama lokal seperti sepat sawah, sepat jawa, sepat biru, sepat ronggeng (Mly.), sapek (Min.) dan lain-lain. Dalam perdagangan ikan hias, bergantung pada varietasnya, ikan ini dikenal dengan nama-nama (Ingg.) seperti Three spot gourami, Blue gourami, Cosby gourami, Gold gourami, Golden gourami, serta Opaline gourami.<br />
<br />
Varian liar yang berwarna gelap, lk. 74mm SL<br />
Sepat rawa menyebar di Indocina, terutama di lembah Sungai Mekong, dan di Indonesia barat, yakni di Sumatra, Kalimantan dan Jawa. Sekitar tahun 1938, sepat ini dimasukkan ke Danau Tondano dan tempat-tempat lain di Sulawesi.<br />
<br />
Ikan ini hidup di rawa-rawa, danau, aliran-aliran air yang tenang, dan umumnya lahan basah di dataran rendah termasuk sawah-sawah serta saluran irigasi. Di saat musim banjir, penyebarannya meluas mengikuti aliran banjir ini. Sepat rawa memangsa zooplankton, krustasea kecil dan aneka larva serangga. Pada musim berbiak, ikan jantan membangun sebuah sarang busa untuk menampung dan memelihara telur-telur sepat betina, yang dijagainya dengan agresif.<br />
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEinYIbtiJBREA4alvIQX2f6QRDoJqJ0yNLY4seVtHwIxFbnZl37odGvdRm9qtozAUl7Bb9LNj3KvXgqm5cxYSxpdDirKmm3uHvXqGR5JrPDMyMIogsYhA8mKZymfNWAJtXkoNiljhM_VV0/s1600/sepat+rawa1.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEinYIbtiJBREA4alvIQX2f6QRDoJqJ0yNLY4seVtHwIxFbnZl37odGvdRm9qtozAUl7Bb9LNj3KvXgqm5cxYSxpdDirKmm3uHvXqGR5JrPDMyMIogsYhA8mKZymfNWAJtXkoNiljhM_VV0/s320/sepat+rawa1.jpg" /></a></div><div style="text-align: center;"><i>Varian hias yang berwarna kebiruan</i></div><br />
Sepat, sebagaimana kerabat dekatnya yakni tambakan, gurami, betok, dan cupang, tergolong ke dalam anak bangsa (subordo) Anabantoidei. Kelompok ini dicirikan oleh adanya organ labirin (labyrinth) di ruang insangnya, yang amat berguna untuk membantu menghirup oksigen langsung dari udara. Adanya labirin ini memungkinkan ikan-ikan tersebut hidup di tempat-tempat yang miskin oksigen seperti rawa-rawa, sawah dan lain-lain.<br />
<br />
<br />
Visit : <a href="http://richocean.wordpress.com">RichOcean</a><br />
<a href="http://www.ziddu.com/download/9351086/Sepatrawa.docx.html"><b>Download Artikel ini</b></a>BelajarTIhttp://www.blogger.com/profile/00559945445886064829noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-5733622271632434849.post-90482345463006701122010-04-07T08:26:00.000+07:002010-04-07T08:26:31.353+07:00Sepat Siam<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEh2DoZ63A1XgzhyHKk39WSGUsVkV9X710Xofc_VYWgmKGyGBHnw68PN4spJQ6_reaYxGJq3QiG3E5pTT-lAGN07etbHRsbM46vw2YouGPvX65Oe9yOLgoVCv-jOglyg6RFkLWM7Qt7YIdg/s1600/sepat+siam.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEh2DoZ63A1XgzhyHKk39WSGUsVkV9X710Xofc_VYWgmKGyGBHnw68PN4spJQ6_reaYxGJq3QiG3E5pTT-lAGN07etbHRsbM46vw2YouGPvX65Oe9yOLgoVCv-jOglyg6RFkLWM7Qt7YIdg/s320/sepat+siam.jpg" /></a></div><div style="text-align: center;"><i>Ikan sepat siam, Trichogaster pectoralis dari Jatigono, Kunir, Lumajang</i></div><br />
<b><span class="Apple-style-span" style="color: #93c47d;">Klasifikasi Ilmiah :</span></b><br />
Kerajaan: Animalia<br />
Filum: Chordata<br />
Kelas: Actinopterygii<br />
Ordo: Perciformes<br />
Famili: Osphronemidae<br />
Genus: Trichogaster<br />
Spesies: T. pectoralis’<br />
<br />
Sepat siam (Trichogaster pectoralis) adalah sejenis ikan air tawar anggota suku gurami (Osphronemidae). Di Jawa Timur ia juga dikenal dengan nama sliper. Dalam bahasa Inggris disebut Siamese gourami (Siam adalah nama lama Thailand) atau snake-skin gouramy, merujuk pada pola warna belang-belang di sisi tubuhnya.<br />
<br />
Ikan rawa yang bertubuh sedang, panjang total mencapai 25cm; namun umumnya kurang dari 20 cm. Lebar pipih, dengan mulut agak meruncing.<br />
<br />
Sirip-sirip punggung (dorsal), ekor, sirip dada dan sirip dubur berwarna gelap. Sepasang jari-jari terdepan pada sirip perut berubah menjadi alat peraba yang menyerupai cambuk atau pecut, yang memanjang hingga ke ekornya, dilengkapi oleh sepasang duri dan 2-3 jumbai pendek. Rumus sirip punggungnya: VII (jari-jari keras atau duri) dan 10–11 (jari-jari lunak); dan sirip anal IX-XI, 36–38.<br />
<br />
Ikan yang liar biasanya berwarna perak kusam kehitaman sampai agak kehijauan pada hampir seluruh tubuhnya. Terkadang sisi tubuh bagian belakang nampak agak terang berbelang-belang miring. Sejalur bintik besar kehitaman, yang hanya terlihat pada individu berwarna terang, terdapat di sisi tubuh mulai dari belakang mata hingga ke pangkal ekor.<br />
<br />
<b>Kebiasaan dan Penyebaran</b><br />
Seperti umumnya sepat, ikan ini menyukai rawa-rawa, danau, sungai dan parit-parit yang berair tenang; terutama yang banyak ditumbuhi tumbuhan air. Juga kerap terbawa oleh banjir dan masuk ke kolam-kolam serta saluran-saluran air hingga ke sawah-sawah.<br />
<br />
Sebagian besar makanan sepat siam adalah tumbuh-tumbuhan air dan lumut. Namun ikan ini juga mau memangsa hewan-hewan kecil di air, termasuk ikan-ikan kecil yang dapat termuat di mulutnya. Ikan ini sering ditemui di tempat-tempat yang kelindungan oleh vegetasi atau sampah-sampah yang menyangkut di tepi air.<br />
Ikan sepat siam menyimpan telur-telurnya dalam sebuah sarang busa yang dijagai oleh si jantan. Setelah menetas, anak-anak sepat diasuh oleh bapaknya itu hingga dapat mencari makanan sendiri.<br />
<br />
Sebagaimana kerabat dekatnya yakni tambakan, gurami, betok dan cupang, sepat siam tergolong ke dalam anak bangsa Anabantoidei. Kelompok ini dicirikan oleh adanya organ labirin (labyrinth) di ruang insangnya, yang amat berguna untuk membantu menghirup oksigen langsung dari udara. Adanya labirin ini memungkinkan ikan-ikan tersebut hidup di tempat-tempat yang miskin oksigen seperti rawa-rawa, sawah dan lain-lain. Akan tetapi, tak seperti ikan-ikan yang mempunyai kemampuan serupa (lihat misalnya ikan gabus, betok, atau lele), ikan sepat tak mampu bertahan lama di luar air. Ikan ini justru dikenal amat mudah mabuk dan lekas mati jika ditangkap.<br />
<br />
Penyebaran asli ikan ini adalah di wilayah Asia Tenggara, terutama di lembah Sungai Mekong di Laos, Thailand, Kamboja dan Vietnam; juga dari lembah Sungai Chao Phraya. Ikan ini diintroduksi ke Filipina, Malaysia, Indonesia, Singapura, Papua Nugini, Sri Lanka, dan Kaledonia Baru. Sepat siam dimasukkan ke Indonesia pada tahun 1934, untuk dikembangkan pembudidayaannya di kolam-kolam dan sawah. Tahun 1937, sepat ini dimasukkan ke Danau Tempe di Sulawesi dan sedemikian berhasil, sehingga dua tahun kemudian ikan ini mendominasi 70% hasil ikan Danau Tempe. Saat ini sepat siam telah meliar dan berbiak di berbagai tempat di alam bebas, termasuk di Jawa.<br />
<br />
<b>Nilai ekonomi</b><br />
Sepat siam merupakan ikan konsumsi yang penting, terutama sebagai sumber protein di daerah pedesaan. Selain dijual dalam keadaan segar di pasar, sepat siam kerap diawetkan dalam bentuk ikan asin dan diperdagangkan antar pulau di Indonesia.<br />
<br />
Tidak seperti jenis sepat yang lain, sepat siam kurang populer sebagai ikan akuarium. Namun terdapat beberapa varian yang berwarna cerah (putih, kuning atau merah) yang diperdagangkan sebagai ikan hias. Di Thailand, sepat siam merupakan salah satu dari lima ikan air tawar terpenting yang dibudidayakan untuk konsumsi maupun untuk akuarium.<br />
<br />
<br />
Visit : <a href="http://richocean.wordpress.com">RichOcean</a><br />
<b><a href="http://www.ziddu.com/download/9335253/Sepatsiam.docx.html">Download Artikel ini</a></b>BelajarTIhttp://www.blogger.com/profile/00559945445886064829noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-5733622271632434849.post-3660611349870072502010-04-07T08:20:00.000+07:002010-04-07T08:20:33.310+07:00Sepat Mutiara<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiZuaae1TS4eZhDTM_gmiGAPREm1vGaEZmxNgQptfXqJzCb5Yc0XgUKhb-DWrQqU1YrO1Vz-vbJhw45Ph5ubO2jr8XrSvZB4A9Wtl-e3NdXcPJwDA-VT7wP2i23EPdsHbrWqQ1Mkd9uaGU/s1600/sepat+mutiara.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiZuaae1TS4eZhDTM_gmiGAPREm1vGaEZmxNgQptfXqJzCb5Yc0XgUKhb-DWrQqU1YrO1Vz-vbJhw45Ph5ubO2jr8XrSvZB4A9Wtl-e3NdXcPJwDA-VT7wP2i23EPdsHbrWqQ1Mkd9uaGU/s320/sepat+mutiara.jpg" /></a></div><div style="text-align: center;"><i>Sepat Mutiara</i></div><br />
<b><span class="Apple-style-span" style="color: #93c47d;">Klasifikasi ilmiah</span></b><br />
Kerajaan: Animalia<br />
Filum: Chordata<br />
Kelas: Actinopterygii<br />
Ordo: Perciformes<br />
Famili: Osphronemidae<br />
Genus: Trichogaster<br />
Spesies: T. leeri’<br />
<b><span class="Apple-style-span" style="color: #93c47d;">Nama binomial</span></b><br />
Trichogaster leeri<br />
(Bleeker, 1852)<br />
<br />
Sepat mutiara (Trichogaster leeri) adalah sejenis ikan hias air tawar anggota suku gurami (Osphronemidae). Dalam bahasa Inggris disebut Pearl gourami, Mosaic gourami atau Lace gourami merujuk pada pola warna berbintik-bintik indah dengan garis hitam di sisi tubuhnya.<br />
<br />
Sepat mutiara menyebar mulai dari Thailand, Malaysia, Sumatra, hingga Kalimantan. Ikan ini merupakan penghuni rawa-rawa dataran rendah yang berair sedikit asam. Ikan ini biasanya senang berada dekat permukaan hingga setengah kedalaman air.<br />
<br />
Sepat mutiara adalah ikan yang cinta damai. Ikan ini dapat hidup bercampur dengan jenis-jenis ikan lainnya, namun sebaiknya jangan digabungkan dengan ikan-ikan yang bersifat agresif atau terlalu aktif. Juga perlu dijaga agar akuarium tidak terlalu penuh agar sepat mutiara tidak gelisah. Tandanya, sepat jantan dapat tiba-tiba saja menyerang atau menggertak ikan lain yang terasa mengganggunya.<br />
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEj8MerYSf3Wy4sGPPtNJG5IH77TSnIhg8wYt6SdZ21pqHfLpkJhuMhrBYOa47yv12anlKUmDeFOvxI04V1FEIa9qh-51z7Ufkx0aCMu1PPfje-5qq9D1qMEdb_vSR89Ux8cyGtMl3-sN3s/s1600/sepat+mutiara1.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEj8MerYSf3Wy4sGPPtNJG5IH77TSnIhg8wYt6SdZ21pqHfLpkJhuMhrBYOa47yv12anlKUmDeFOvxI04V1FEIa9qh-51z7Ufkx0aCMu1PPfje-5qq9D1qMEdb_vSR89Ux8cyGtMl3-sN3s/s320/sepat+mutiara1.jpg" /></a></div><br />
<span class="Apple-style-span" style="font-weight: bold;">Pakan</span><br />
Sepat mutiara adalah hewan omnivora, pemakan segala. Di akuarium, ikan ini dapat diberi pakan kering seperti pelet atau cacing tubifex kering. Sesekali, juga dapat diberikan pakan hidup seperti udang renik.<br />
<br />
<br />
Visit : <a href="http://richocean.wordpress.com">RichOcean</a><br />
<b><a href="http://www.ziddu.com/download/9335209/Sepatmutiara.docx.html">Download Artikel ini</a></b>BelajarTIhttp://www.blogger.com/profile/00559945445886064829noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-5733622271632434849.post-89654251511066640122010-04-07T07:29:00.000+07:002010-04-07T07:29:10.588+07:00Wader Bintik Dua<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjrTpnOSBVMULXClT6q5569bVCinCKNTtSygc6rdeJud8Blv0tuKcbQKk1wHql9MtPv9iEUNyXRj_1RCHiSEzV54Wa8_j3d548kK2ccuoB00oih_6GLT95LERYAC8Znu5dnaCgF3y2D9dE/s1600/wader.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjrTpnOSBVMULXClT6q5569bVCinCKNTtSygc6rdeJud8Blv0tuKcbQKk1wHql9MtPv9iEUNyXRj_1RCHiSEzV54Wa8_j3d548kK2ccuoB00oih_6GLT95LERYAC8Znu5dnaCgF3y2D9dE/s320/wader.jpg" /></a></div><div style="text-align: center;"><i>Wader bintik-dua, Puntius binotatus</i></div><div style="text-align: center;"><i>dari Ciliwung, Bogor</i></div><br />
<div style="color: #93c47d;"><b>Status konservasi</b></div>Aman<br />
<div style="color: #93c47d;"><b>Klasifikasi ilmiah</b></div>Kerajaan: Animalia<br />
Filum: Chordata<br />
Kelas: Actinopterygii<br />
Ordo: Cypriniformes<br />
Famili: Cyprinidae<br />
Genus: Puntius<br />
Spesies: P. binotatus<br />
<div style="color: #93c47d;"><b>Nama binomial</b></div>Puntius binotatus<br />
(Valenciennes, 1842)<br />
<br />
Wader bintik-dua adalah sejenis ikan kecil anggota suku Cyprinidae anak-suku Cyprininae. Ikan ini menyebar di Indonesia bagian barat (Sumatra, Kalimantan, Jawa, Bali, dan Lombok), Indocina, dan Filipina. <br />
Nama-nama daerahnya di antaranya adalah beunteur (Sd.), wader cakul atau wader pada umumnya (Jw.), puyan (Bjr.), tanah atau sepadak (Bengkulu) dan lain-lain.<br />
<br />
Dalam bahasa Inggris dikenal sebagai spotted barb atau common barb, ikan wader bintik-dua semula dideskripsi oleh Achille Valenciennes pada 1842 dengan nama Barbus binotatus (Barbus, sungut, merujuk pada sungut-sungut pendek di ujung moncongnya; binotatus, bernoktah dua). <br />
<br />
Sebelumnya, pada 1823 ikan ini sebetulnya telah dinamai oleh van Hasselt sebagai Barbus maculatus (maculatus = berbintik-bintik), namun dianggap tidak sah. <br />
Penempatannya dalam marga seringkali berubah-ubah, sehingga dalam literatur ikan ini acap pula disebut dengan nama-nama lain seperti Systomus binotatus, Capoeta binotata, dan Barbodes binotatus.<br />
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjx0LEpcjotT9yKyWGdKvqPqwhqhypX0qTvgF1a-vcJCxYgtq9LoCleGXa7bgeQ_KwFYYLxNCPhcQDfLXCvoMW2eJCcYVYG9TyAgGMxt510EqX6MAYVJ20HPPHduMX2wv_XNQSFZ-Cc0g4/s1600/wader1.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjx0LEpcjotT9yKyWGdKvqPqwhqhypX0qTvgF1a-vcJCxYgtq9LoCleGXa7bgeQ_KwFYYLxNCPhcQDfLXCvoMW2eJCcYVYG9TyAgGMxt510EqX6MAYVJ20HPPHduMX2wv_XNQSFZ-Cc0g4/s320/wader1.jpg" /></a></div><div style="text-align: center;"><i>Wader bintik-dua (bawah) bersama dengan lunjar padi (atas)</i></div><br />
Di alam, wader bintik-dua ditemukan mulai dari dekat pantai hingga ketinggian sekitar 2.000 m dpl. Ikan ini sering ditemukan bercampur dengan spesies wader lainnya di parit-parit dangkal yang jernih, sungai kecil di pegunungan, sungai berukuran menengah hingga yang besar, saluran yang mengalir lambat, dan bahkan juga situ dan danau. Wader ini cenderung bersifat omnivora, memakan mulai dari plankton, larva serangga, hingga ke serpih-serpih tumbuhan hijau. <br />
<br />
Kondisi lingkungan alaminya adalah perairan tropika dengan pH antara 6.0–6.5 (agak asam), kesadahan air sekitar 12.0 dGH, dan kisaran suhu antara 24–26 °C (75–79 °F).<br />
<br />
Wader bintik-dua merupakan ikan konsumsi yang disukai, namun hanya bernilai secara lokal. Di Jawa Barat, beunteur sering dipancing untuk rekreasi. Akan tetapi di luar negeri ikan ini mempunyai nilai komersial yang cukup penting sebagai ikan hias bagi akuarium.<br />
<br />
<br />
Visit : <a href="http://richocean.wordpress.com">RichOcean</a><br />
<a href="http://www.ziddu.com/download/9334794/WaderBintik.docx.html"><b>Download Artikel ini</b></a>BelajarTIhttp://www.blogger.com/profile/00559945445886064829noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-5733622271632434849.post-15704729734371986172010-04-06T21:34:00.000+07:002010-04-06T21:34:31.593+07:00Sidat<div style="text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEj1512fHafEpgHPo86Yc-Y_MSbY_mrkJbg9Hy37Ec6Yq-ETmU4v_6waN9b4N4ZnZ8HjTSVwwvQKK1tXw3pe1WXlqOMdGaibxMj79HL0uvxJftZY8p20SsUrNakHcftAWqhoFOvjOab85h0/s1600/sidat.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEj1512fHafEpgHPo86Yc-Y_MSbY_mrkJbg9Hy37Ec6Yq-ETmU4v_6waN9b4N4ZnZ8HjTSVwwvQKK1tXw3pe1WXlqOMdGaibxMj79HL0uvxJftZY8p20SsUrNakHcftAWqhoFOvjOab85h0/s320/sidat.jpg" /></a> </div><div style="text-align: center;"><i>Sidat, Anguilla rostrata</i></div><br />
<div style="color: #93c47d;"><b>Klasifikasi Ilmiah :</b></div>Kerajaan: Animalia<br />
Filum: Chordata<br />
Kelas: Actinopterygii<br />
Ordo: Anguilliformes<br />
Subordo :<br />
Anguilloidei<br />
Nemichthyoidei<br />
Congroidei<br />
Synaphobranchoidei<br />
<br />
Sidat (ordo Anguilliformes) kelompok ikan berbentuk tubuh mirip ular. Ordo Anguilliformes terdiri atas 4 subordo, 19 famili, 110 genera, dan 400 spesies. Kebanyakan hidup di laut namun ada pula yang hidup di air tawar.<br />
<br />
<b>Klasifikasi</b><br />
<div style="color: #93c47d;"><b>Subordo Anguilloidei</b></div> • Anguillidae (sidat air tawar)<br />
• Chlopsidae<br />
• Heterenchelyidae<br />
• Moringuidae<br />
• Muraenidae<br />
• Myrocongridae<br />
<div style="color: #93c47d;"><b>Subordo Nemichthyoidei</b></div> • Nemichthyidae<br />
• Serrivomeridae<br />
<div style="color: #93c47d;"><b>Subordo Congroidei</b></div> • Colocongridae<br />
• Congridae <br />
o Termasuk Macrocephenchelyidae<br />
• Muraenesocidae<br />
• Nettastomatidae<br />
• Derichthyidae <br />
o Termasuk Nessorhamphidae<br />
• Ophichthidae<br />
<div style="color: #93c47d;"><b>Subordo Synaphobranchoidei</b></div> • Synaphobranchidae <br />
o termasuk Simenchelyidae, Nettodaridae, dan Dysommidae<br />
<br />
<br />
Visit : <a href="http://richocean.wordpress.com">RichOcean</a><br />
<a href="http://www.ziddu.com/download/9327743/Sidat.docx.html"><b>Download Artikel ini</b></a>BelajarTIhttp://www.blogger.com/profile/00559945445886064829noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-5733622271632434849.post-52151545520334511722010-04-06T21:25:00.000+07:002010-04-06T21:25:22.232+07:00Sepat<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEguLEcauvIHSUMA9yeMg43wSoCLN-GzNtZxVpS0udhaHtZ_mmSaAYASgq4rn9zfoIyEAdZrado0s2KtN0PT2ttgkswgWKvx4YqscXJ9KlVzIF5b7ievnMzuG71fbGSkNO0jHuZyLGbq01c/s1600/sepat.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEguLEcauvIHSUMA9yeMg43wSoCLN-GzNtZxVpS0udhaHtZ_mmSaAYASgq4rn9zfoIyEAdZrado0s2KtN0PT2ttgkswgWKvx4YqscXJ9KlVzIF5b7ievnMzuG71fbGSkNO0jHuZyLGbq01c/s320/sepat.jpg" /></a></div><div style="text-align: center;"><i>Sepat rawa, Trichogaster trichopterus</i></div><div style="text-align: center;"><i>dari Prembun, Tambak, Banyumas</i></div><div style="text-align: center;"><br />
</div><div style="color: #93c47d;"><b>Klasifikasi ilmiah</b></div>Kerajaan: Animalia<br />
Filum: Chordata<br />
Kelas: Actinopterygii<br />
Ordo: Perciformes<br />
Upaordo: Anabantoidei<br />
Famili: Osphronemidae<br />
Upafamili: Luciocephalinae<br />
Genus: Trichogaster<br />
Bloch & Schneider, 1801<br />
<br />
Sepat adalah nama segolongan ikan air tawar yang termasuk ke dalam marga Trichogaster, anggota suku gurami (Osphronemidae). Di Indonesia, ikan ini lebih dikenal sebagai ikan konsumsi, meskipun beberapa jenisnya diperdagangkan sebagai ikan hias.<br />
<br />
Ikan yang bertubuh pipih jorong, dengan moncong runcing dan mulut kecil. Sisik kecil-kecil, bersusun miring, dalam aneka ukuran. Gurat sisi sempurna, bentuk tabung yang terkadang agak lengkung. Sirip punggung (dorsal) terletak jauh ke belakang, namun berakhir agak jauh di depan sirip ekor. Sirip perut (ventral) berubah bentuk; sepasang jari-jari lunak yang pertama berubah menjadi alat peraba yang menyerupai cambuk panjang sepanjang badan, ditambah dengan sepasang duri pendek dan beberapa pasang jumbai pendek yang tak seberapa terlihat. Sirip dubur (anal) memanjang mulai dari di bawah dada hingga pangkal ekor. Sirip dada (pectoral) kurang lebih meruncing, sementara sirip ekor sedikit membagi.<br />
<br />
<b>Taksonomi</b><br />
Sepat semula digolongkan ke dalam suku Belontiidae, bersama cupang dan kerabatnya. Akan tetapi sekarang suku ini telah digabungkan ke dalam suku Osphronemidae, yang juga mencakup gurami dan sepat kerdil (Colisa).<br />
<br />
Marga Trichogaster berkerabat dekat dengan marga Colisa; anggota kedua marga ini sama-sama memiliki sirip perut berupa cambuk. Namun marga Trichogaster memiliki sirip punggung yang relatif lebih pendek, dan individu dewasanya berukuran jauh lebih besar daripada Colisa.<br />
<br />
Sebagaimana kerabat-kerabat dekatnya, yakni tambakan, betok, gurami, dan cupang, sepat tergolong ke dalam anak bangsa Anabantoidei. Kelompok ini dicirikan oleh adanya organ labirin (labyrinth) di ruang insangnya, yang amat berguna untuk membantu menghirup oksigen langsung dari udara. Adanya labirin ini memungkinkan ikan-ikan tersebut hidup di tempat-tempat yang miskin oksigen seperti rawa-rawa, sawah dan lain-lain.<br />
<br />
<b>Kegunaan</b><br />
Ikan sepat memiliki nilai ekonomi yang tinggi, terutama sebagai sumber protein di daerah pedesaan. Selain dijual dalam keadaan segar di pasar, ikan sepat kerap diawetkan dalam bentuk ikan asin, bekasam dan lain-lain, sehingga dapat dikirimkan ke tempat-tempat lain.<br />
<br />
Beberapa daerah yang banyak menghasilkan ikan sepat olahan di antaranya adalah Jambi, terutama dari Kumpeh dan Kumpeh Ulu; Sumatera Selatan, dan Kalimantan Selatan.<br />
<br />
Karena kegunaannya itu, sepat, terutama dari jenis T. pectoralis dan T. trichopterus, banyak diintroduksi ke mana-mana sebagai ikan konsumsi. Dan sebagai akibat kemampuan adaptasinya yang tinggi, ikan-ikan itu segera meliar dan berbiak di perairan bebas. Introduksi T. pectoralis ke Danau Tempe di Sulawesi tahun 1937 sedemikian berhasilnya, sehingga dua tahun kemudian ikan ini telah mendominasi 70% hasil ikan Danau Tempe.<br />
<br />
<br />
Visit : <a href="http://richocean.wordpress.com">RichOcean</a><br />
<a href="http://www.ziddu.com/download/9327657/Sepat.docx.html"><b>Download Artikel ini</b></a>BelajarTIhttp://www.blogger.com/profile/00559945445886064829noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-5733622271632434849.post-28457823602630192352010-04-06T21:19:00.001+07:002010-04-06T21:19:44.257+07:00Ikan Toman<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEifCpIRrTC2xWCgmDX6lMN8b2Lob_j43LfBslKzLjLDDckuf7IunQ2NmqnjVamNtzVqJjBSMYkSDR_iRDmsbGxhYlNXynegRkdeMCGOlzQfEPeaTEYtWXe40Sbp0xMwl-rBvI0Anl_tniM/s1600/ikan+toman.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEifCpIRrTC2xWCgmDX6lMN8b2Lob_j43LfBslKzLjLDDckuf7IunQ2NmqnjVamNtzVqJjBSMYkSDR_iRDmsbGxhYlNXynegRkdeMCGOlzQfEPeaTEYtWXe40Sbp0xMwl-rBvI0Anl_tniM/s320/ikan+toman.jpg" /></a></div><div style="text-align: center;"><i>Kepala ikan toman</i></div><div style="text-align: center;"><br />
</div><div style="color: #93c47d;"><b>Klasifikasi ilmiah</b></div>Kerajaan: Animalia<br />
Filum: Chordata<br />
Kelas: Actinopterygii<br />
Ordo: Perciformes<br />
Famili: Channidae<br />
Genus: Channa<br />
Spesies: C. micropeltes<br />
<div style="color: #93c47d;"><b>Nama binomial</b></div>Channa micropeltes (Cuvier, 1831)<br />
<br />
Toman adalah nama sejenis ikan buas dari suku ikan gabus (Channidae). Memiliki bentuk tubuh yang mirip dengan ikan gabus, toman dapat tumbuh besar mencapai panjang lebih dari satu meter dan menjadi spesies yang terbesar dalam sukunya.<br />
<br />
Ikan toman dalam bahasa Inggris dikenal sebagai red snakehead, redline snakehead merujuk pada warna tubuhnya ketika muda, atau Malabar snakehead. Nama snakehead mengacu pada bentuk kepalanya yang menyerupai kepala ular. Sementara nama ilmiahnya adalah Channa micropeltes.<br />
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjh_AwzhA4YG4vb2pbEr__KX3gh0p2_OxxVfwwxsCXc75eDFTD172SY57o4N9r1lss94AaeVSj_trE1_qsw3NBOWnaDzl7ApdI5uboon2G_QUCAB6cN_XgCxIgQ2JbVzvWpQGoIUXfH7Ls/s1600/ikan+toman1.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjh_AwzhA4YG4vb2pbEr__KX3gh0p2_OxxVfwwxsCXc75eDFTD172SY57o4N9r1lss94AaeVSj_trE1_qsw3NBOWnaDzl7ApdI5uboon2G_QUCAB6cN_XgCxIgQ2JbVzvWpQGoIUXfH7Ls/s320/ikan+toman1.jpg" /></a></div><div style="text-align: center;"><i>Ikan toman yang masih muda. Menurut Bleeker, 1878</i></div><br />
Ikan toman menyebar luas di Indonesia bagian barat (Sumatra, Jawa, Kalimantan dan pulau-pulau sekitarnya), Malaysia, Thailand, Laos, Vietnam, India, dan mungkin pula Myanmar. Keberadaannya di India barat daya (Tamilnadu dan Kerala) terasa janggal, karena terpisah sekitar 2500 km dari wilayah sebarannya yang lain di Asia Tenggara. Ikan ini diperkirakan dibawa masuk ke India oleh peradaban manusia sebelum abad ke-19.<br />
<br />
<br />
Visit : <a href="http://richocean.wordpress.com">RichOcean</a><br />
<a href="http://www.ziddu.com/download/9327598/Ikantoman.docx.html"><b>Download Artikel ini</b></a>BelajarTIhttp://www.blogger.com/profile/00559945445886064829noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-5733622271632434849.post-29654367338508222152010-04-06T21:13:00.000+07:002010-04-06T21:13:56.317+07:00Ikan Dokun<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEi84SOspGSfSg1iR4K8H8GOCfmE7qKGgZIBXqWS-qdzfV65OaXVGLDS8gF1nk1QZrvCcLYGdnSTI6od40gZhg154AtKtnhPoan-3FyhkqarAie-PukeY3QGNxabmIKvjirur-v6q6Cq4Xg/s1600/ikan+dokun.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEi84SOspGSfSg1iR4K8H8GOCfmE7qKGgZIBXqWS-qdzfV65OaXVGLDS8gF1nk1QZrvCcLYGdnSTI6od40gZhg154AtKtnhPoan-3FyhkqarAie-PukeY3QGNxabmIKvjirur-v6q6Cq4Xg/s320/ikan+dokun.jpg" /></a></div><div style="text-align: center;"><i>Ikan dokun, , dari Bayung Lencir,</i></div><div style="text-align: center;"><i>Musi Banyuasin, Sumatera Selatan</i></div><br />
<div style="color: #93c47d;"><b>Status konservasi</b></div>Aman<br />
<div style="color: #93c47d;"><b>Klasifikasi ilmiah</b></div>Kerajaan: Animalia<br />
Filum: Chordata<br />
Kelas: Actinopterygii<br />
Ordo: Cypriniformes<br />
Famili: Cyprinidae<br />
Genus: Puntius<br />
Spesies: P. lateristriga<br />
<div style="color: #93c47d;"><b>Nama binomial</b></div>Puntius lateristriga<br />
(Valenciennes, 1842)<br />
<br />
Ikan dokun alias kapiu, atau yang secara umum dikenal sebagai wader atau seluang, adalah sejenis ikan kecil anggota suku Cyprinidae anak-suku Cyprininae. Dokun diketahui menyebar di wilayah paparan Sunda.<br />
<br />
Ikan ini semula dideskripsi sebagai Barbus lateristriga oleh Achille Valenciennes pada tahun 1842, kemudian oleh beberapa ahli lainnya dipindahkan menjadi Barbodes lateristriga, atau Systomus lateristriga. Dikenal sebagai ikan hias yang kerap dipelihara di akuarium, dokun dalam bahasa Inggris disebut dengan nama spanner barb atau t-barb.<br />
<br />
<b>Pengenalan</b><br />
Ikan yang bertubuh kecil sampai sedang, panjang tubuh keseluruhan dapat mencapai sekitar 20 cm. Jenis ini ditandai dengan terdapatnya dua pita (gelap) vertikal di pertengahan tubuh bagian depan, dan sebuah garis memanjang /horizontal di bagian belakang. Di atas pangkal sirip dubur terdapat bercak kecil berwarna hitam, yang terkadang samar warnanya. Begitu pula warna hitam di ujung sirip dubur. Pola warna ini bervariasi menurut wilayah sebarannya dan umur ikan.<br />
<br />
Jari-jari lemah pada sirip punggung (dorsal) 8 buah, pada sirip dubur (anal) 5 buah, pada sirip perut (ventral) 8 buah, dan pada sirip dada (pectoral) 14-16 buah. Sisik-sisik di muka sirip punggung (predorsal scales) 7-8 buah, sisik-sisik pada gurat sisi (linea lateralis) 22-24 buah, sisik-sisik yang melingkari batang ekor (peduncle/ circumpeduncular scales) 12 buah.<br />
<br />
<b>Habitat dan penyebaran</b><br />
Di alam, ikan ini menghuni sungai-sungai kecil, terutama yang jernih dan berbatu-batu di dasarnya, dan sering pula didapati di bawah jeram. Ikan dokun memangsa serangga air, cacing, krustasea (udang dan ketam), serta bagian-bagian tumbuhan.<br />
<br />
Dokun diketahui menyebar luas di Jawa, Sumatra dan pulau-pulau di sekitarnya (Singkep, Bangka, Belitung), Semenanjung Malaya, dan Thailand. Juga terdapat di Kalimantan.<br />
<br />
<b>Pemanfaatan</b><br />
Ikan dokun merupakan salah satu ikan akuarium yang diperdagangkan secara komersial antar negara. Secara tradisional di Indonesia, ikan ini dikenal sebagai ikan konsumsi (sebagai wader atau seluang) yang penting secara lokal; terutama karena rasanya yang istimewa.<br />
<br />
Dokun yang berukuran kecil bersifat toleran dan dapat dipelihara dalam akuarium bersama dengan jenis-jenis ikan yang lain. Setelah besar, lebih dari 6 cm, ikan ini menjadi agresif, sehingga tak dapat dipelihara bersama ikan-ikan yang lebih kecil. Akuarium tempat memelihara dokun sebaiknya diberi dasar berupa pasir halus, dan ditanami dengan beberapa tanaman air.<br />
<br />
<br />
visit : <a href="http://richocean.wordpress.com/">Richocean Indonesia Blog</a><br />
<a href="http://www.ziddu.com/download/9327556/IkanDokun.docx.html"><b>Download Artikel ini</b></a>BelajarTIhttp://www.blogger.com/profile/00559945445886064829noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-5733622271632434849.post-18215650349989607112010-04-06T07:36:00.000+07:002010-04-06T07:36:18.246+07:00Semah<div style="text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhkWg7RYZEae_DSGJyXoxtTXJE6Ik9qySxd4FSPaws9TH5R2wqXbJHGnJSfUX4jaS0gQPSzzHy_jZ1evf6fHmnrXicYeiyG_YU4AQVFoxxj-aRI-fn37z0Ea9ywf-WaI4mO_t0Vctv-E0s/s1600/semah.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhkWg7RYZEae_DSGJyXoxtTXJE6Ik9qySxd4FSPaws9TH5R2wqXbJHGnJSfUX4jaS0gQPSzzHy_jZ1evf6fHmnrXicYeiyG_YU4AQVFoxxj-aRI-fn37z0Ea9ywf-WaI4mO_t0Vctv-E0s/s320/semah.jpg" /></a> </div><i><div style="text-align: center;">Semah / Tambra</div><div style="text-align: center;">sumber gambar: <a href="http://www.fishing.net.my">www.fishing.net.my</a></div></i><br />
<br />
<div style="color: #93c47d;"><b>Klasifikasi Ilmiah :</b></div>Kerajaan: Animalia<br />
Filum: Chordata<br />
Kelas: Teleostomi<br />
Superordo: Ostariophysi<br />
Ordo: Cypriniformes<br />
Upaordo: Cyprinoidei<br />
Famili: Cyprinidae<br />
Upafamili: Cyprininae<br />
Genus: Tor<br />
Neolissochilus<br />
Naziritor<br />
<br />
Ikan semah (Tor spp., syn. Labeobarbus, suku Cyprinidae; juga dipakai untuk jenis-jenis Neolissochilus dan Naziritor di India) adalah ikan air tawar yang berasal dari Indo-Australia dan anak benua India. Nama lain ikan ini adalah tambra (Jawa), sapan (Kalimantan), ihan batak atau curong (bahasa Toba), mahseer, atau kelah (Malaysia). Nama “semah” populer dipakai di Sumatra bagian tengah hingga ke selatan.<br />
<br />
Ikan yang masih sekerabat dengan ikan mas ini populer sebagai bahan pangan kelas tinggi, dan yang biasa dijumpai dan dikonsumsi di Indonesia dan Malaysia adalah Tor douronesis (semah biasa), T. tambra (tambra), T. tambroides (tambra), dan T. soro (kancera). Ikan tambra dan semah dapat mencapai panjang sekitar satu meter, walaupun tangkapan yang dijual biasanya berukuran maksimum 30 cm.<br />
<br />
Ikan ini hidup di sungai-sungai beraliran deras di pegunungan dan populasi sangat terancam akibat penangkapan berlebihan. Indikasi yang terlihat adalah semakin jarang terlihat, ukuran tangkapan semakin kecil, dan distribusi menurun.<br />
Bahkan telah dilaporkan pula penangkapan di beberapa taman nasional. Pihak berwenang di Indonesia (Balai Benih Ikan lokal), seperti di Jawa Tengah, Padang Pariaman, dan beberapa kabupaten pedalaman Jambi telah mulai mengembangkan teknologi pembiakan menggunakan pemijahan buatan dan paket budidaya. Selain itu, di Padang Pariaman aturan adat setempat juga ditegakkan dengan pemberlakuan zona larangan, penyangga, dan penangkapan. Penangkapan hanya dilakukan apabila terdapat izin dari kerapatan adat.<br />
<br />
<br />
Visit : <a href="http://richocean.wordpress.com">RichOcean</a><br />
<a href="http://www.ziddu.com/download/9316862/Semah.docx.html"><b>Download Artikel ini</b></a>BelajarTIhttp://www.blogger.com/profile/00559945445886064829noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-5733622271632434849.post-62963094522441892542010-04-06T07:20:00.000+07:002010-04-06T07:20:03.201+07:00Paedocypris<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEh83aElLaj5pi4NwGffGMP_lZ1fKsMtXbiQQPFz0iXZmEXqhdnZ94DV-XCqJQTwjL_OVsEcJQcUi1wbcn9-JzQeogTByGbAfrSc7HFoYPXjZqfiF4sK583VTFQTTgvKarZ_65z830yFOVE/s1600/paedocypris.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEh83aElLaj5pi4NwGffGMP_lZ1fKsMtXbiQQPFz0iXZmEXqhdnZ94DV-XCqJQTwjL_OVsEcJQcUi1wbcn9-JzQeogTByGbAfrSc7HFoYPXjZqfiF4sK583VTFQTTgvKarZ_65z830yFOVE/s320/paedocypris.jpg" /></a></div><div style="text-align: center;"><i>Paedocypris progenetica</i></div><div style="text-align: center;"><i>Sumber gambar : <a href="http://un2kmu.wordpress.com">un2kmu.wordpress.com</a></i></div><br />
Paedocypris progenetica adalah sebuah ikan dari genus Paedocypris yang dilaporkan sebagai ikan terkecil di dunia. Ikan jenis ini hidup di daerah rawa-rawa tanah gambut di pulau Sumatra dan Bintan, Indonesia. Pada usia dewasa, Paedocypris progenetica memiliki panjang 7,9 milimeter.<br />
<br />
Mereka hidup dengan mengunyah plankton di dekat dasar rawa, dan karena ukurannya, tetap bertahan hidup ketika daerah tempat tinggalnya dilanda kekeringan dengan berlindung di genangan air terdangkal di rawa-rawa. Otak Paedocypris progenetica tidak dilindungi oleh tengkorak kepala, dan betinanya hanya mampu menghasilkan beberapa indung telur.<br />
<br />
Kehidupan Paedocypris progenetica saat ini terancam akibat dirusaknya habitat mereka oleh tindakan manusia.<br />
<br />
<br />
Visit : <a href="http://richocean.wordpress.com">RichOcean</a><br />
<a href="http://www.ziddu.com/download/9316760/Paedocypris.docx.html"><b>Download Artikel ini</b></a>BelajarTIhttp://www.blogger.com/profile/00559945445886064829noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-5733622271632434849.post-42352634005527969612010-04-06T07:16:00.000+07:002010-04-06T07:16:10.919+07:00Notopteridae<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgR3RYh7UmKpXYlm3qPXpizT86TItVKw6wANFVP5WTyD4cpvs06seV1rt_9tbyWUBwu1g0qIJCb69iDlQ0GOSWl4jIKBaTmXxLXh3Si0mSGRiaP_zkj8ZBNaWExbL07QEfXkEW9vg1FWz8/s1600/Notopteridae.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgR3RYh7UmKpXYlm3qPXpizT86TItVKw6wANFVP5WTyD4cpvs06seV1rt_9tbyWUBwu1g0qIJCb69iDlQ0GOSWl4jIKBaTmXxLXh3Si0mSGRiaP_zkj8ZBNaWExbL07QEfXkEW9vg1FWz8/s320/Notopteridae.jpg" /></a></div><div style="text-align: center;"><i>Notopteridae</i></div><div style="text-align: center;"><i>Sumber : <a href="http://www.dkimages.com">www.dkimages.com</a></i></div><br />
<div style="color: #93c47d;"><b>Klasifikasi ilmiah</b></div>Kerajaan: Animalia<br />
Filum: Chordata<br />
Kelas: Actinopterygii<br />
Ordo: Osteoglossiformes<br />
Famili: Notopteridae<br />
<div style="color: #93c47d;"><b>Genera</b></div>Chitala<br />
Notopterus<br />
Papyrocranus<br />
Xenomystus<br />
<br />
Famili Notopteridae merupakan sekelompok ikan bersirip kipas yang dikenal sebagai ikan dengan punggung berbentuk pisau (Inggris: knifefish atau featherback). Terdapat tujuh jenis anggotanya yang dapat digolongkan dalam empat genera.<br />
<br />
Ikan-ikan ini hidup di air tawar serta air payau di benua Afrika dan Asia Tenggara. Sirip punggung pendek (tidak ada pada Xenomystus) berbentuk bulu, dengan sirip dubur memanjang dan mungkin menyambung dengan sirip ekor. Sirip perut (bila ada) hanya kecil, dengan 3-6 ruas. Bila ikan masih kecil populer sebagai ikan akuarium, dan bila besar dipajang di akuarium besar. Beberapa anggotanya dapat dimakan, termasuk ikan belida (Chitala lopis).<br />
<br />
<br />
Visit : <a href="http://richocean.wordpress.com">RichOcean</a><br />
<a href="http://www.ziddu.com/download/9316747/Notopteridae.docx.html"><b>Download Artikel ini</b></a>BelajarTIhttp://www.blogger.com/profile/00559945445886064829noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-5733622271632434849.post-9089860474078547092010-04-06T07:06:00.000+07:002010-04-06T07:06:07.624+07:00Mujair<div style="text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhMojDm97JgP6txIKVSn55ZHPKTn9k634pieuXna6Ki4xX-c-0bEHuVv62HVcYCRJ05c4-Nv8UHWPMMpQnHmk9jisy6g5amPCvOxB-ZbjUO05Goqv3YDdpSAgt95mbYz6RCDPz9LFXGwPc/s1600/mujair.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhMojDm97JgP6txIKVSn55ZHPKTn9k634pieuXna6Ki4xX-c-0bEHuVv62HVcYCRJ05c4-Nv8UHWPMMpQnHmk9jisy6g5amPCvOxB-ZbjUO05Goqv3YDdpSAgt95mbYz6RCDPz9LFXGwPc/s320/mujair.jpg" /></a> </div><div style="text-align: center;"><i>Mujair, Oreochromis mossambicus</i></div><br />
<div style="color: #93c47d;"><b>Klasifikasi Ilmiah :</b></div>Kerajaan: Animalia<br />
Filum: Chordata<br />
Kelas: Actinopterygii<br />
Ordo: Perciformes<br />
Famili: Cichlidae<br />
Genus: Oreochromis<br />
Spesies: O. mossambicus<br />
<br />
Mujair adalah sejenis ikan konsumsi air tawar. Penyebaran alami ikan ini adalah perairan Afrika dan di Indonesia pertama kali ditemukan oleh Pak Mujair di muara Sungai Serang pantai selatan Blitar, Jawa Timur pada tahun 1939. Meski masih menjadi misteri, bagaimana ikan itu bisa sampai ke muara terpencil di selatan Blitar, tak urung ikan tersebut dinamai ‘mujair’ untuk mengenang sang penemu.<br />
<br />
Nama ilmiahnya adalah Oreochromis mossambicus, dan dalam bahasa Inggris dikenal sebagai Mozambique tilapia, atau kadang-kadang secara tidak tepat disebut “Java tilapia”.<br />
<br />
Ikan berukuran sedang, panjang total maksimum yang dapat dicapai ikan mujair adalah sekitar 40 cm. Bentuk badannya pipih dengan warna hitam, keabu-abuan, kecoklatan atau kuning.<br />
Sirip punggungnya (dorsal) memiliki 15-17 duri (tajam) dan 10-13 jari-jari (duri berujung lunak); dan sirip dubur (anal) dengan 3 duri dan 9-12 jari-jari.<br />
<br />
<b>Kebiasaan</b><br />
Ikan mujair mempunyai toleransi yang besar terhadap kadar garam (salinitas), sehingga dapat hidup di air payau. Jenis ikan ini memiliki kecepatan pertumbuhan yang relatif cepat, tetapi setelah dewasa kecepatannya ini akan menurun.<br />
<br />
Mujair juga sangat peridi. Ikan ini mulai berbiak pada umur sekitar 3 bulan, dan setelah itu dapat berbiak setiap 1½ bulan sekali. Setiap kalinya, puluhan butir telur yang telah dibuahi akan ‘dierami’ dalam mulut induk betina, yang memerlukan waktu sekitar seminggu hingga menetas. Hingga beberapa hari setelahnya pun mulut ini tetap menjadi tempat perlindungan anak-anak ikan yang masih kecil, sampai anak-anak ini disapih induknya.<br />
<br />
Dengan demikian dalam waktu beberapa bulan saja, populasi ikan ini dapat meningkat sangat pesat. Apalagi mujair cukup mudah beradaptasi dengan aneka lingkungan perairan dan kondisi ketersediaan makanan.<br />
Tidak mengherankan apabila ikan ini dianggap invasif dan menimbulkan berbagai masalah baru di perairan yang didatanginya, seperti halnya di Singapura, dan di California Selatan, Amerika Serikat. Tidak luput pula adalah berbagai waduk dan danau-danau di Indonesia yang ‘ditanami’ ikan ini, seperti misalnya Danau Lindu di Sulawesi Tengah.<br />
<br />
<br />
Visit : <a href="http://richocean.wordpress.com">RichOcean</a><br />
<a href="http://www.ziddu.com/download/9316690/Mujair.docx.html"><b>Download Artikel ini</b></a>BelajarTIhttp://www.blogger.com/profile/00559945445886064829noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-5733622271632434849.post-27555472274951007192010-04-05T19:42:00.000+07:002010-04-05T19:42:31.015+07:00Lumba Lumba Baiji<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgit75dHAsRZXRhlYvAdgjh7qNhnAK6E1Q49GqmF-cclYjNOyLnYE7Toz7ftUvr6Pv-OJAq9VvaoEihb07Q2ygp3bKqzUZpwKllr8FV7YQ_ko4zbsODa3GrE44HL9-5bs1B3G9t18mP2Sk/s1600/lumba+baiji.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgit75dHAsRZXRhlYvAdgjh7qNhnAK6E1Q49GqmF-cclYjNOyLnYE7Toz7ftUvr6Pv-OJAq9VvaoEihb07Q2ygp3bKqzUZpwKllr8FV7YQ_ko4zbsODa3GrE44HL9-5bs1B3G9t18mP2Sk/s320/lumba+baiji.jpg" /></a></div><div style="text-align: center;"><i>Ilustrasi Baiji</i></div><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiD-gkphqUrRsEKU9ualPNTFOqNiNi2-CZHva07LLJAHVmGTu87WgSa1gA0aaXG-9Ox4wFsRsByVap-LFOKenRsXqKvn0i5yGFqjivEZKDaz0CAJOMOPDQipPCmO85zDm5hBJjFzAPSZzc/s1600/lumba+baiji1.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiD-gkphqUrRsEKU9ualPNTFOqNiNi2-CZHva07LLJAHVmGTu87WgSa1gA0aaXG-9Ox4wFsRsByVap-LFOKenRsXqKvn0i5yGFqjivEZKDaz0CAJOMOPDQipPCmO85zDm5hBJjFzAPSZzc/s320/lumba+baiji1.jpg" /></a></div><div style="text-align: center;"><i>Perbandingan besar Baiji dengan manusia</i></div><div style="text-align: center;"><br />
</div><div style="color: #93c47d;"><b>Status konservasi</b></div>Kritis, Kemungkinan punah (IUCN)<br />
<div style="color: #93c47d;"><b>Klasifikasi ilmiah</b></div>Kerajaan: Animalia<br />
Filum: Chordata<br />
Kelas: Mammalia<br />
Upakelas: Eutheria<br />
Ordo: Cetacea<br />
Upaordo: Odontoceti<br />
Superfamili: Platanistoidea<br />
Famili: Lipotidae<br />
Genus: Lipotes<br />
Spesies: L. vexillifer<br />
<div style="color: #93c47d;"><b>Nama binomial</b></div>Lipotes vexillifer<br />
Miller, 1918<br />
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEi-k7M5tIewi08NEmU5SLKUqIG2KOMw61othju1QKZS4g119r36aIPSQBh0KoklmTSNdzBxTdX8KQXJXsFJixeCQkjTtTsqcWpVaZMsBl4gUe_qDuXUx66wdGLuV6DqDbd8MKmuYVjM5-E/s1600/lumba+baiji2.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEi-k7M5tIewi08NEmU5SLKUqIG2KOMw61othju1QKZS4g119r36aIPSQBh0KoklmTSNdzBxTdX8KQXJXsFJixeCQkjTtTsqcWpVaZMsBl4gUe_qDuXUx66wdGLuV6DqDbd8MKmuYVjM5-E/s320/lumba+baiji2.jpg" /></a></div><div style="text-align: center;"><i>Tempat hidup Baiji</i></div><br />
Baiji (Hanzi; Pinyin: báijìtún) (Lipotes vexillifer, Lipotes berarti “tertinggal di belakang”, vexillifer “pembawa bendera”) adalah lumba-lumba air tawar yang hanya dapat ditemui di sungai Yangtze, Tiongkok.<br />
<br />
Lumba-lumba ini disebut “Dewi Yangtze” (Hanzi sederhana ; Hanzi tradisional; Pinyin: Cháng Jiāng nǚshén) di Tiongkok, selain itu, lumba-lumba ini juga disebut Lumba-lumba sungai Tiongkok, Lumba-lumba sungai Yangtze, Beiji, Lumba-lumba sirip putih dan Lumba-lumba Yangtze. Daftar merah IUCN tahun 2007 mengklasifikasi Baiji sebagai spesies kritis, dan kemungkinan spesies ini telah punah.<br />
<br />
Populasi Baiji menurun dengan drastis pada beberapa dekade karena industrialisasi Tiongkok dan penggunaan sungai untuk memancing, transportasi dan hidrolistrik. Penglihatan Baiji terakhir dikonfirmasi tahun 2004, dengan penglihatan yang tidak dapat dikonfirmasi pada Agustus 2007. Usaha dilakukan untuk menyelamatkan spesies ini, tetapi ekspedisi lumba-lumba air tawar Yangtze 2006 gagal untuk menemukan Baiji di sungai ini.<br />
<br />
Organisator menyatakan Baiji “punah secara fungsional”, yang akan membuatnya sebagal spesies mamalia air pertama yang punah sejak kepunahan singa laut Jepang dan anjing laut biarawan Karibia tahun 1950-an. Kepunahannya juga akan menjadi kepunahan pertama spesies cetacean.<br />
<br />
<br />
Visit : <a href="http://richocean.wordpress.com">RichOcean</a><br />
<a href="http://www.ziddu.com/download/9310305/LumbaBaiji.docx.html"><b>Download Artikel ini</b></a>BelajarTIhttp://www.blogger.com/profile/00559945445886064829noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-5733622271632434849.post-37465741935686388292010-04-05T17:54:00.000+07:002010-04-05T17:54:59.973+07:00Lele<div style="text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEj2XGXacIrhdcigHe0Abr5DA7hyglrHD_pIZVhLo_uZJDTHOZLO1BrX0eMn4lsNHautfF5zRKsGKIc66VhmdOWPSGVLW6Kd935RYXuoCiTWyxjWekEmCHjavO-6cck7Oh3sjamATUgYKQA/s1600/lele.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEj2XGXacIrhdcigHe0Abr5DA7hyglrHD_pIZVhLo_uZJDTHOZLO1BrX0eMn4lsNHautfF5zRKsGKIc66VhmdOWPSGVLW6Kd935RYXuoCiTWyxjWekEmCHjavO-6cck7Oh3sjamATUgYKQA/s320/lele.jpg" /></a></div><div style="text-align: center;"><i>Lele kampung, Clarias batrachus</i></div><div style="color: #93c47d;"><br />
</div><div style="color: #93c47d;"><b>Klasifikasi Ilmiah :</b></div>Kerajaan: Animalia<br />
Filum: Chordata<br />
Kelas: Actinopterygii<br />
Ordo: Siluriformes<br />
Famili: Clariidae<br />
Genus: Clarias<br />
<br />
Lele atau ikan keli, adalah sejenis ikan yang hidup di air tawar. Lele mudah dikenali karena tubuhnya yang licin, agak pipih memanjang, serta memiliki “kumis” yang panjang, yang mencuat dari sekitar bagian mulutnya.<br />
<br />
<b>Nama-nama lele di Nusantara</b><br />
Lele, secara ilmiah, terdiri dari banyak spesies. Tidak mengherankan pula apabila lele di Nusantara mempunyai banyak nama daerah. Antara lain: ikan kalang (Sumatra Barat), ikan maut (Gayo dan Aceh), ikan sibakut (Karo), ikan pintet (Kalimantan Selatan), ikan keling (Makassar), ikan cepi (Sulawesi Selatan), ikan lele atau lindi (Jawa Tengah) atau ikan keli (Malaysia). <br />
<br />
Sedang di negara lain dikenal dengan nama mali (Afrika), plamond (Thailand), gura magura (Srilangka), (Jepang) dan (Tiongkok). Dalam bahasa Inggris disebut pula catfish, siluroid, mudfish dan walking catfish. Nama ilmiahnya, Clarias, berasal dari bahasa Yunani chlaros, yang berarti ‘lincah’, ‘kuat’, merujuk pada kemampuannya untuk tetap hidup dan bergerak di luar air.<br />
<br />
Lele tidak pernah ditemukan di air payau atau air asin, kecuali ikan lele laut yang tergolong ke dalam marga dan suku yang berbeda. Habitatnya di sungai dengan arus air yang perlahan, rawa, telaga, waduk, sawah yang tergenang air. Bahkan ikan lele bisa hidup pada air yang tercemar, misalkan di got-got dan selokan pembuangan.<br />
<br />
Ikan lele bersifat nokturnal, yaitu aktif bergerak mencari makanan pada malam hari. Pada siang hari, ikan lele berdiam diri dan berlindung di tempat-tempat gelap. Di alam, ikan lele memijah pada musim penghujan.<br />
<br />
<br />
Visit : <a href="http://www.blogger.com/%E2%80%9Dhttp://richocean.wordpress.com/%E2%80%9D">RichOcean</a><br />
<a href="http://www.ziddu.com/download/9308890/Lele.docx.html"><b>Download Artikel ini</b></a>BelajarTIhttp://www.blogger.com/profile/00559945445886064829noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-5733622271632434849.post-35064889294789515952010-04-05T10:19:00.000+07:002010-04-05T10:19:33.904+07:00Pesut<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgTaWrgtW5mWkJA1OafpYqaU16BY5PMeQz153hxYAlDqbL-EEb5JIwuWrUGJET-XdGm_BHscqPHVuYrJhbiBFailaVI23K0YPG-osa9R51rbyo1OVtcDap1WVj5p1VUWpp3V5GPgRGpb8Y/s1600/pesut.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgTaWrgtW5mWkJA1OafpYqaU16BY5PMeQz153hxYAlDqbL-EEb5JIwuWrUGJET-XdGm_BHscqPHVuYrJhbiBFailaVI23K0YPG-osa9R51rbyo1OVtcDap1WVj5p1VUWpp3V5GPgRGpb8Y/s320/pesut.jpg" /></a></div><div style="text-align: center;"><i>Ukuran dibanding manusia</i></div><br />
<div style="color: #93c47d;"><b>Status konservasi</b></div>Rentan (IUCN)<br />
<div style="color: #93c47d;"><b>Klasifikasi ilmiah</b></div>Kerajaan: Animalia<br />
Filum: Chordata<br />
Kelas: Mammalia<br />
Ordo: Cetacea<br />
Famili: Delphinidae<br />
Genus: Orcaella<br />
Spesies: O. brevirostris<br />
<div style="color: #93c47d;"><b>Nama binomial</b></div>Orcaella brevirostris<br />
Owen in Gray, 1866[1]<br />
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEh7EmRoaINbyXpAXkO74NQgiJLHFAOB2U4_e4YtEGF2QfltiJNk5u_3IDeDPQqZG4-6FuACdF9KJxzX1eICv3a2vfZZJr67OTDI2Ok097T-Lfn5l87hio6FBSKE-58mi9uWQbd3nO-mPuw/s1600/pesut1.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEh7EmRoaINbyXpAXkO74NQgiJLHFAOB2U4_e4YtEGF2QfltiJNk5u_3IDeDPQqZG4-6FuACdF9KJxzX1eICv3a2vfZZJr67OTDI2Ok097T-Lfn5l87hio6FBSKE-58mi9uWQbd3nO-mPuw/s320/pesut1.jpg" /></a></div><div style="text-align: center;"><i>Peta sebaran genus Orcaella</i></div><br />
Pesut atau lumba-lumba air tawar adalah spesies mamalia air yang menghuni wilayah perairan tawar di India, Indocina, Filipina dan Kalimantan.<br />
<b>Nama dan sejarah taksonomi</b><br />
Tidak ada catatan fosil. Pesut pertama kali dideskripsikan oleh Sir Richard Owen tahun 1866 berdasarkan satu spesiemen yang ditemukan tahun 1852, di pelabuhan Vishakhapatnum di pantai timur India. Pesut adalah satalh satu spesies dari genus Orcaella. Kadang-kadang pesut terdaftar dalam beragam famili yang terdiri dari ia sendiri dan pada Monodontidae dan dalam Delphinapteridae. Sekarang ada persetujuan bahwa pesut termasuk famili Delphinidae.<br />
<br />
Secara genetis, pesut berhubungan dekat dengan paus pembunuh. Nama spesies brevirostris berasal dari bahasa Latin yang berarti berparuh pendek. Tahun 2005, analisis genetik menunjukkan bahwa lumba-lumba sirip pendek Australia merupakan spesies kedua dari genus Orcaella.<br />
<br />
Seluruh tubuh berwarna kelabu hingga biru tua, bagian bawahnya berwarna lebih pucat. Tidak ada pola yang khas. Sirip punggung kecil dan membulat di tengah punggung. Dahinya tinggi dan membulat; tidak bermoncong. Sirip tangan lebar membulat. Spesies di Kalimantan yang mirip adalah Porpoise tak bersirip, Neophocaena phocaenoides, mirip tapi tidak punya sirip punggung: lumba-lumba bungkuk, Sausa chinensis, lebih besar, moncong lebih panjang dan sirip punggung lebih besar.<br />
<br />
Dalam berbagai bahasa Orcaella brevirostris (nama Latin) adalah: Inggris: Irrawaddy dolphin, Dialek lokal Chilika: Baslnyya Magaratau Bhuasuni Magar (lumba-lumba penghasil minyak), Oriya: Khem dan Khera[2], Perancis: Orcelle, Spanyol: Delfín del Irrawaddy, Jerman: Irrawadi Delphin, Burma: Labai, Indonesia: Pesut, Melayu: Lumbalumba, Khmer: Ph’sout, Lao: Pha’ka and Filipino: Lampasut. Dalam Thai, salah satu namanya adalah pía loma hooa baht, karena kepalanya yang membundar dianggap menyerupai mangkuk rahib Budhha, hooa baht.<br />
<br />
<b>Deskripsi</b><br />
Penampilan pesut mirip dengan beluga, meski lebih berkerabat dengan orka. Spesies ini mempunyai melon (jaringan berlemak dan berminyak di kepala). Moncongnya tidak khas. Sirip punggung yang terletak dua pertiga posterior di punggung, pendek, tumpul, dan segitiga. Sirip tangan panjang dan lebar. Secara keseluruhan ia berwarna cerah, namun lebih putih di bawah tubuh daripada di punggung. Pesut dewasa beratnya lebih dari 130 kg dan panjangnya 2,3 m psaat dewasa. Panjang maksimum yang tercatat adalah jantan 2,75 m dari Thailand.<br />
<br />
<b>Perkembangbiakan</b><br />
Lumba-lumba ini dianggap mencapai kedewasaan seksual pada 7 sampai 9 tahun. Di belahan bumi utara, perkawinan dilaporkan berlangsung pada bulan Desember sampai Juni. Masa hamilnya 14 bulan, melahirkan seekor anak setiap 2 hingga 3 tahun. Saat lahir panjangnya 1 m dan beratnya 10 kg. Anak itu disapih setelah berumur dua tahun. Umur pesut dapat mencapai 30 tahun.<br />
<br />
<br />
Visit : <a href="http://richocean.wordpress.com">RichOcean</a><br />
<a href="http://www.ziddu.com/download/9303532/Pesut.docx.html"><b>Download Artikel ini</b></a>BelajarTIhttp://www.blogger.com/profile/00559945445886064829noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-5733622271632434849.post-17641869540606691192010-04-04T17:06:00.000+07:002010-04-04T17:06:14.850+07:00Ikan Sumatra<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhaNCRNH6O1c9qnMz_UwjzdBsDoS6aUcSLH5ElhhiYF6jZ2fUtwhHy8oMOQZGKNz3JkSpuQT0axVkCGi-zCyHGjnFWNC33ATGSSVF_ITAcgDfSiVZHw0jZMjl9nlxnOdkPw_ywRlR1QUvQ/s1600/ikan+sumatra.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhaNCRNH6O1c9qnMz_UwjzdBsDoS6aUcSLH5ElhhiYF6jZ2fUtwhHy8oMOQZGKNz3JkSpuQT0axVkCGi-zCyHGjnFWNC33ATGSSVF_ITAcgDfSiVZHw0jZMjl9nlxnOdkPw_ywRlR1QUvQ/s320/ikan+sumatra.jpg" /></a></div><div style="text-align: center;"><i>Ikan Sumatra</i></div><br />
<div style="color: #93c47d;"><b>Status konservasi</b></div>Aman<br />
<div style="color: #93c47d;"><b>Klasifikasi ilmiah</b></div>Kerajaan: Animalia<br />
Filum: Chordata<br />
Kelas: Actinopterygii<br />
Ordo: Cypriniformes<br />
Famili: Cyprinidae<br />
Genus: Puntius<br />
Spesies: P. tetrazona<br />
<div style="color: #93c47d;"><b>Nama binomial</b></div>Puntius tetrazona (Bleeker, 1855)<br />
<div style="color: #93c47d;"><b>Sinonim</b></div>Barbus tetrazona (Bleeker, 1855)<br />
Capoeta tetrazona (Bleeker, 1855)<br />
Barbodes tetrazona (Bleeker, 1855)<br />
Capoeta sumatranus (Bleeker, 1860)<br />
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiEFHklGNrwSMAUA2Qk5E1GF6xo3D7JNHuRTHwfc9C-UwnWbIZXQZPupo5xFScvsFh9bofEVhcrgqkjhOB4HaSXg9QQsGXn3jVhJkJRRAcyc7mWGCm8hTOK4Vf4r_Ej_ULWDaQzs_VRe1c/s1600/ikan+sumatra1.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiEFHklGNrwSMAUA2Qk5E1GF6xo3D7JNHuRTHwfc9C-UwnWbIZXQZPupo5xFScvsFh9bofEVhcrgqkjhOB4HaSXg9QQsGXn3jVhJkJRRAcyc7mWGCm8hTOK4Vf4r_Ej_ULWDaQzs_VRe1c/s320/ikan+sumatra1.jpg" /></a></div><br />
Ikan sumatra (Puntius tetrazona) adalah sejenis ikan kecil anggota suku Cyprinidae anak-suku Cyprininae. Nama tersebut adalah nama perdagangannya sebagai ikan hias. Dalam bahasa Inggris, ikan ini dikenal sebagai sumatra barb atau tiger barb.<br />
<br />
Ikan sumatra secara alami menyebar di Semenanjung Malaya (termasuk di wilayah Thailand), Sumatra dan Kalimantan. Di samping itu, ada pula laporan-laporan temuan dari wilayah lain di Asia Tenggara yang sukar dikonfirmasi, apakah ikan-ikan tersebut memang asli setempat atau ikan lepasan yang telah beradaptasi.<br />
<br />
Ikan sumatra merupakan salah satu ikan akuarium yang memiliki nilai komersial cukup tinggi. Menurut catatan impor ikan hias Amerika Serikat di tahun 1992, ikan ini menduduki peringkat ke-10 dengan jumlah individu yang diimpor pada tahun itu sebanyak 2,6 juta ekor.<br />
<br />
<br />
Visit : <a href="http://richocean.wordpress.com">RichOcean</a><br />
<a href="http://www.ziddu.com/download/9293567/Ikansumatra.docx.html"><b>Download Artikel ini</b></a>BelajarTIhttp://www.blogger.com/profile/00559945445886064829noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-5733622271632434849.post-39137033905237154492010-04-04T07:14:00.000+07:002010-04-04T07:14:14.300+07:00Baung<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhqPJm9_vnj_bWNFDKzEPnbZ6QwF1C_nUois6Hy_XIJPoZmdQ9ADa7JUAoqo3tWlNQkaod7-JKLdut58Dwf288g2Bf3_UOneyqGwL8MtDB7T1KWh02d5xlMcvg3RQYq4XOMhe66H_c4qe8/s1600/baung.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhqPJm9_vnj_bWNFDKzEPnbZ6QwF1C_nUois6Hy_XIJPoZmdQ9ADa7JUAoqo3tWlNQkaod7-JKLdut58Dwf288g2Bf3_UOneyqGwL8MtDB7T1KWh02d5xlMcvg3RQYq4XOMhe66H_c4qe8/s320/baung.jpg" /></a></div><div style="text-align: center;"><i>Baung kuning, dari Darmaga, Bogor</i></div><div style="text-align: center;"><br />
</div><div style="color: #93c47d;"><b>Klasifikasi Ilmiah :</b></div>Kerajaan: Animalia<br />
Filum: Chordata<br />
Kelas: Actinopterygii<br />
Ordo: Siluriformes<br />
Famili: Bagridae<br />
Genus: Hemibagrus<br />
Tipe spesies :<br />
Bagrus nemurus<br />
Sinonim :<br />
Macropterobagrus<br />
Brachymystus<br />
<br />
Baung adalah nama segolongan ikan yang termasuk ke dalam marga Hemibagrus, suku Bagridae. Ikan yang menyebar luas di India, Cina selatan dan Asia Tenggara ini juga dikenal dengan banyak nama daerah, seperti ikan duri, baong, baon (Mly.), bawon (Btw.), senggal atau singgah (Sd.), tagih atau tageh (Jw.), niken, siken, tiken, tiken bato (Kalteng), dan lain-lain.<br />
<br />
Baung masih sekerabat dengan lele (bangsa Siluriformes). Nama marganya, Hemibagrus, berasal dari kata bahasa Latin hemi yang berarti “setengah” atau “separuh”, dan bagrus, yang dipungut dari pelafalan Muzarab bagre atas perkataan Yunani pagros, yakni nama sejenis ikan laut (Ingg.: seabream).<br />
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEglNbniHN0BcnpxhXuZNn4sUbV5HRH0TyY5kvKwLB4OV0e8UBy8x0k1miPriLmoVO_2A6xqXtKQ_-Sdkj0Prr328N50ovP6lgozDbpNOI9q4IaNsW9GFT2357JbBchFbkZdJHZoiWAo1Kc/s1600/baung1.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEglNbniHN0BcnpxhXuZNn4sUbV5HRH0TyY5kvKwLB4OV0e8UBy8x0k1miPriLmoVO_2A6xqXtKQ_-Sdkj0Prr328N50ovP6lgozDbpNOI9q4IaNsW9GFT2357JbBchFbkZdJHZoiWAo1Kc/s320/baung1.jpg" /></a></div><div style="text-align: center;"><i>Kepala baung kuning yang masih kecil. Darmaga, Bogor</i></div><div style="text-align: center;"><br />
</div>Marga Hemibagrus pada mulanya dianggap satu dengan marga Mystus (ikan-ikan keting atau lundu), atau yang sebelumnya dikenal sebagai Macrones. Marga ini dipisahkan, salah satunya ialah karena anggotanya yang dewasa umumnya memiliki tubuh yang berukuran besar. Sejenis baung dari Indocina bagian tengah, H. wyckioides, diketahui sebagai jenis baung terbesar yang dapat mencapai bobot tubuh 80 kg. Bertubuh agak mirip dengan lele, ikan-ikan baung memiliki kepala yang memipih agak mendatar, dengan bagian tulang tengkorak yang kasar di atas kepala tak tertutupi oleh kulit, dan sirip lemak yang berukuran sedang berada di belakang sirip punggung (dorsal). Baung bertubuh licin tanpa sisik di tubuhnya; dan serupa dengan lundu dan patin, baung memiliki tiga duri yang berbisa (patil), yakni pada sepasang sirip dadanya, dan sebuah lagi berada di awal sirip punggungnya.<br />
<br />
<br />
Visit : <a href="http://richocean.wordpress.com/">Richocean Indonesia Blog</a><br />
<a href="http://www.ziddu.com/download/9288509/Baung.docx.html"><b>Download Artikel ini</b></a>BelajarTIhttp://www.blogger.com/profile/00559945445886064829noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-5733622271632434849.post-33851750011844204782010-04-04T06:52:00.000+07:002010-04-04T06:52:46.988+07:00Ikan Muskellunge<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjRuQs6-4Hj_Wl7s5o54auSTiUxLNxeZ01uesH_1xr136jK5FvbJAC1DeGYoD-vhiuD_rddEx8awF3d2I971jp1iw2vIwjkR1X7WDC2NHGPBdzT-gftjpjyQRC6JSx63z1oNSAnhQAxFKk/s1600/ikan+muskellunge.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjRuQs6-4Hj_Wl7s5o54auSTiUxLNxeZ01uesH_1xr136jK5FvbJAC1DeGYoD-vhiuD_rddEx8awF3d2I971jp1iw2vIwjkR1X7WDC2NHGPBdzT-gftjpjyQRC6JSx63z1oNSAnhQAxFKk/s320/ikan+muskellunge.jpg" /></a></div><div style="text-align: center;"><i>Ikan Muskellunge</i></div><br />
<div style="color: #93c47d;"><b>Status konservasi</b></div>Risiko rendah<br />
<div style="color: #93c47d;"><b>Klasifikasi ilmiah</b></div>Kerajaan: Animalia<br />
Filum: Chordata<br />
Kelas: Actinopterygii<br />
Superordo: Protacanthopterygii<br />
Ordo: Esociformes<br />
Famili: Esocidae<br />
Genus: Esox<br />
Spesies: E. masquinongy<br />
<div style="color: #93c47d;"><b>Nama binomial</b></div>Esox masquinongy (Linnaeus, 1758)<br />
<br />
Muskellunge, Esox masquinongy, adalah suatu jenis ikan air tawar di Amerika Utara yang merupakan anggota terbesar dari familia Esocidae. Namanya berasal dari kata bahasa Ojibwe maashkinoozhe, yang kurang lebih berarti “tombak buruk”, melalui bahasa Perancis masque allongé, “topeng panjang”. Nama umum Perancis untuk ikan ini adalah masquinongé atau maskinongé.<br />
<br />
<br />
Visit : <a href="http://www.blogger.com/%E2%80%9D" http:="" richocean.wordpress.com="" ”="">RichOcean</a><br />
<a href="http://www.ziddu.com/download/9288406/IkanMuskellunge.docx.html"><b>Download Artikel ini</b></a>BelajarTIhttp://www.blogger.com/profile/00559945445886064829noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-5733622271632434849.post-49315770475211197992010-04-04T06:32:00.000+07:002010-04-04T06:32:10.218+07:00Ikan Mas<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjK7-ZdK3MMObXvxclr4IK8ZIaJBnWX6F8rslfQY7bwTAQHlNFr3ufpfkR-bFHNfvUVccU2DsAmvlBvHU6xJ8uQRTn1R_llUimGSQTAFuF3YgVv1eG_Xnmbuo4QSxZFHD9d_AUgp_czMCU/s1600/ikan+mas.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjK7-ZdK3MMObXvxclr4IK8ZIaJBnWX6F8rslfQY7bwTAQHlNFr3ufpfkR-bFHNfvUVccU2DsAmvlBvHU6xJ8uQRTn1R_llUimGSQTAFuF3YgVv1eG_Xnmbuo4QSxZFHD9d_AUgp_czMCU/s320/ikan+mas.jpg" /></a></div><div style="text-align: center;"><i>Ikan Mas</i></div><br />
<div style="color: #93c47d;"><b>Klasifikasi Ilmiah :</b></div>Kerajaan: Animalia<br />
Filum: Chordata<br />
Kelas: Actinopterygii<br />
Ordo: Cypriniformes<br />
Familia: Cyprinidae<br />
Genus: Cyprinus<br />
Spesies: carpio<br />
<br />
Ikan karper (Cyprinus carpio) adalah ikan air tawar yang bernilai ekonomis penting dan sudah tersebar luas di Indonesia.<br />
<br />
Di Indonesia, ikan karper memiliki beberapa nama sebutan yakni ikan mas, kancra, tikeu, tombro, raja, rayo, ameh atau nama lain sesuai dengan daerah penyebarannya.<br />
<br />
<b>Jenis ikan mas konsumsi :</b><br />
1. Ikan Mas Punten<br />
2. Ikan Mas Sinyonya atau Putri Yogya<br />
3. Ikan Mas Taiwan<br />
4. Ikan Mas Merah<br />
5. Ikan Mas Majalaya<br />
5. Ikan Mas Yamato<br />
6. Ikan Mas Lokal<br />
<br />
<b>Jenis ikan mas hias :</b><br />
1. Man Mas Kumpay<br />
2. Ikan Mas Kancra Domas<br />
3. Ikan Mas Kaca<br />
4. Ikan Mas Fancy<br />
5. Ikan Mas Koi<br />
<br />
<br />
Visit : <a href="http://richocean.wordpress.com">RichOcean</a><br />
<a href="http://www.ziddu.com/download/9288256/Ikanmas.docx.html"><b>Download Artikel ini</b></a>BelajarTIhttp://www.blogger.com/profile/00559945445886064829noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-5733622271632434849.post-66732397863076120812010-04-03T15:36:00.000+07:002010-04-03T15:36:41.731+07:00Ikan Lundu<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjA88U6esoJglwqRRERmU2m-sIfrepqpnQ-4KDb7SJ-qwLWiSj6UxurAqVEmoqR_6_dimxbTqi8cSmCS8GHPbmctC8Cok4U96oSFUsJaow8LdZVDMpMr04L46sZDND_sxs4nhdI-z6Vhyphenhyphenc/s1600/ikan+lundu.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjA88U6esoJglwqRRERmU2m-sIfrepqpnQ-4KDb7SJ-qwLWiSj6UxurAqVEmoqR_6_dimxbTqi8cSmCS8GHPbmctC8Cok4U96oSFUsJaow8LdZVDMpMr04L46sZDND_sxs4nhdI-z6Vhyphenhyphenc/s320/ikan+lundu.jpg" /></a></div><div style="text-align: center;"><i>Ikan lundu, dari Bayung Lencir, Musi Banyuasin, Sumatera Selatan</i></div><br />
<div style="color: #93c47d;"><b>Klasifikasi ilmiah</b></div>Kerajaan: Animalia<br />
Filum: Chordata<br />
Kelas: Actinopterygii<br />
Ordo: Siluriformes<br />
Famili: Bagridae<br />
Genus: Mystus<br />
Scopoli, 1777<br />
<div style="color: #93c47d;"><b>Sinonim</b></div>• Aspidobagrus<br />
• Hypselobagrus<br />
• Heterobagrus<br />
• Prajadhipokia<br />
<br />
Lundu alias keting adalah nama umum bagi sekelompok ikan air tawar yang tergolong ke dalam marga Mystus (suku Bagridae, bangsa Siluriformes). Banyak nama lokal yang disematkan ke ikan-ikan ini, beberapa di antaranya adalah keting, kating, ndaringan, sengat, senggiringan, ririgi, kelibere dan lain-lain bergantung kepada spesies dan daerahnya.<br />
<br />
Kelompok ikan dalam marga Mystus sangat beragam, terdiri dari jenis-jenis ikan yang berukuran kecil sampai sedang. Sistematika kelompok ini masih belum mantap dan memerlukan kajian lebih lanjut. Kekerabatan filogenik di dalam marga ini belum diketahui dengan jelas, meski diduga ada dua garis kekerabatan utama. Akan tetapi diyakini sejak tahun 2005 bahwa marga ini bersifat parafiletik.<br />
<br />
Marga Mystus diyakini memiliki asal-usul dari wilayah Asia Selatan dan Tenggara. Sebelumnya, marga ini juga dikenal dengan nama lain Macrones, nama yang kini tidak dipakai lagi karena telah digunakan lebih dulu sebagai nama marga sejenis kumbang (Coleoptera).<br />
<br />
Jenis-jenisnya, di antaranya:<br />
<table border="1" cellpadding="0" cellspacing="0" class="MsoNormalTable" style="border-collapse: collapse;"><tbody>
<tr> <td style="padding: 1.5pt;"><div align="center" class="MsoNormal" style="text-align: center;"><b><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">Spesies<o:p></o:p></span></b></div></td> <td style="padding: 1.5pt;"><div align="center" class="MsoNormal" style="text-align: center;"><b><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">Author<o:p></o:p></span></b></div></td> <td style="padding: 1.5pt;"><div align="center" class="MsoNormal" style="text-align: center;"><b><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">Nama umum<o:p></o:p></span></b></div></td> <td style="padding: 1.5pt;"><div align="center" class="MsoNormal" style="text-align: center;"><b><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">Penyebaran<o:p></o:p></span></b></div></td> </tr>
<tr> <td style="padding: 1.5pt;"><div align="left" class="MsoNormal" style="text-align: left;"><i><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">Mystus alasensis</span></i><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;"><o:p></o:p></span></div></td> <td style="padding: 1.5pt;"><div align="left" class="MsoNormal" style="text-align: left;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">Ng & Hadiaty, 2005.<o:p></o:p></span></div></td> <td style="padding: 1.5pt; width: 20%;" width="20%"></td> <td style="padding: 1.5pt; width: 40%;" width="40%"><div align="left" class="MsoNormal" style="text-align: left;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">Endemik di lembah Sungai Alas, Sumatera Utara.<o:p></o:p></span></div></td> </tr>
<tr> <td style="padding: 1.5pt;"><div align="left" class="MsoNormal" style="text-align: left;"><i><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">M. albolineatus</span></i><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;"><o:p></o:p></span></div></td> <td style="padding: 1.5pt;"><div align="left" class="MsoNormal" style="text-align: left;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">Roberts, 1994<o:p></o:p></span></div></td> <td style="padding: 1.5pt;"></td> <td style="padding: 1.5pt;"><div align="left" class="MsoNormal" style="text-align: left;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">Lembah sungai Mekong, Bangpakong dan Chao Phraya<o:p></o:p></span></div></td> </tr>
<tr> <td style="padding: 1.5pt;"><div align="left" class="MsoNormal" style="text-align: left;"><i><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">M. armatus</span></i><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;"><o:p></o:p></span></div></td> <td style="padding: 1.5pt;"><div align="left" class="MsoNormal" style="text-align: left;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">(Day, 1865)<o:p></o:p></span></div></td> <td style="padding: 1.5pt;"></td> <td style="padding: 1.5pt;"><div align="left" class="MsoNormal" style="text-align: left;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">Malabar, Kerala dan Manipur, India, dan Distrik Mergui, Burma<o:p></o:p></span></div></td> </tr>
<tr> <td style="padding: 1.5pt;"><div align="left" class="MsoNormal" style="text-align: left;"><i><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">M. armiger</span></i><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;"><o:p></o:p></span></div></td> <td style="padding: 1.5pt;"><div align="left" class="MsoNormal" style="text-align: left;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">Ng, 2004<o:p></o:p></span></div></td> <td style="padding: 1.5pt;"></td> <td style="padding: 1.5pt;"><div align="left" class="MsoNormal" style="text-align: left;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">Sungai Kelantan, Malaysia<o:p></o:p></span></div></td> </tr>
<tr> <td style="padding: 1.5pt;"><div align="left" class="MsoNormal" style="text-align: left;"><i><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">M. atrifasciatus</span></i><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;"><o:p></o:p></span></div></td> <td style="padding: 1.5pt;"><div align="left" class="MsoNormal" style="text-align: left;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">Fowler, 1937<o:p></o:p></span></div></td> <td style="padding: 1.5pt;"></td> <td style="padding: 1.5pt;"><div align="left" class="MsoNormal" style="text-align: left;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">Lembah sungai Mekong, Meklong dan Chao Phraya<o:p></o:p></span></div></td> </tr>
<tr> <td style="padding: 1.5pt;"><div align="left" class="MsoNormal" style="text-align: left;"><i><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">M. bimaculatus</span></i><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;"><o:p></o:p></span></div></td> <td style="padding: 1.5pt;"><div align="left" class="MsoNormal" style="text-align: left;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">(Volz, 1904)<o:p></o:p></span></div></td> <td style="padding: 1.5pt;"></td> <td style="padding: 1.5pt;"><div align="left" class="MsoNormal" style="text-align: left;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">Sumatra<o:p></o:p></span></div></td> </tr>
<tr> <td style="padding: 1.5pt;"><div align="left" class="MsoNormal" style="text-align: left;"><i><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">M. bleekeri</span></i><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;"><o:p></o:p></span></div></td> <td style="padding: 1.5pt;"><div align="left" class="MsoNormal" style="text-align: left;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">(Day, 1877)<o:p></o:p></span></div></td> <td style="padding: 1.5pt;"></td> <td style="padding: 1.5pt;"><div align="left" class="MsoNormal" style="text-align: left;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">Lembah sungai Gangga, Indus dan Mahanadi<o:p></o:p></span></div></td> </tr>
<tr> <td style="padding: 1.5pt;"><div align="left" class="MsoNormal" style="text-align: left;"><i><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">M. bocourti</span></i><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;"><o:p></o:p></span></div></td> <td style="padding: 1.5pt;"><div align="left" class="MsoNormal" style="text-align: left;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">(Bleeker, 1864)<o:p></o:p></span></div></td> <td style="padding: 1.5pt;"></td> <td style="padding: 1.5pt;"><div align="left" class="MsoNormal" style="text-align: left;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">Lembah sungai Mekong dan Chao Phraya<o:p></o:p></span></div></td> </tr>
<tr> <td style="padding: 1.5pt;"><div align="left" class="MsoNormal" style="text-align: left;"><i><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">M. castaneus</span></i><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;"><o:p></o:p></span></div></td> <td style="padding: 1.5pt;"><div align="left" class="MsoNormal" style="text-align: left;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">Ng, 2002<o:p></o:p></span></div></td> <td style="padding: 1.5pt;"><div align="left" class="MsoNormal" style="text-align: left;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">Keting<o:p></o:p></span></div></td> <td style="padding: 1.5pt;"><div align="left" class="MsoNormal" style="text-align: left;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">Sumatra tengah, Semenanjung Malaya dan Kalimantan<o:p></o:p></span></div></td> </tr>
<tr> <td style="padding: 1.5pt;"><div align="left" class="MsoNormal" style="text-align: left;"><i><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">M. cavasius</span></i><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;"><o:p></o:p></span></div></td> <td style="padding: 1.5pt;"><div align="left" class="MsoNormal" style="text-align: left;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">(Hamilton, 1822)<o:p></o:p></span></div></td> <td style="padding: 1.5pt;"></td> <td style="padding: 1.5pt;"><div align="left" class="MsoNormal" style="text-align: left;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">Lembah sungai Gangga, Brahmaputra, Mahanadi, Subarnarekhar dan Godavari, India, Bangladesh danNepal<o:p></o:p></span></div></td> </tr>
<tr> <td style="padding: 1.5pt;"><div align="left" class="MsoNormal" style="text-align: left;"><i><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">M. dalungshanensis</span></i><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;"> †<o:p></o:p></span></div></td> <td style="padding: 1.5pt;"><div align="left" class="MsoNormal" style="text-align: left;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">Li & Wang, 1979<o:p></o:p></span></div></td> <td style="padding: 1.5pt;"></td> <td style="padding: 1.5pt;"><div align="left" class="MsoNormal" style="text-align: left;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">Guangdong, Cina<o:p></o:p></span></div></td> </tr>
<tr> <td style="padding: 1.5pt;"><div align="left" class="MsoNormal" style="text-align: left;"><i><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">M. falcarius</span></i><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;"><o:p></o:p></span></div></td> <td style="padding: 1.5pt;"><div align="left" class="MsoNormal" style="text-align: left;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">Chakrabarty & Ng, 2005<o:p></o:p></span></div></td> <td style="padding: 1.5pt;"></td> <td style="padding: 1.5pt;"><div align="left" class="MsoNormal" style="text-align: left;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">Aliran sungai Irawadi, Salween dan wilayah pesisir Burma<o:p></o:p></span></div></td> </tr>
<tr> <td style="padding: 1.5pt;"><div align="left" class="MsoNormal" style="text-align: left;"><i><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">M. gulio</span></i><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;"><o:p></o:p></span></div></td> <td style="padding: 1.5pt;"><div align="left" class="MsoNormal" style="text-align: left;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">(Hamilton, 1822)<o:p></o:p></span></div></td> <td style="padding: 1.5pt;"><div align="left" class="MsoNormal" style="text-align: left;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">Lundu, keting, <i>kathing</i> (Jw.)<o:p></o:p></span></div></td> <td style="padding: 1.5pt;"><div align="left" class="MsoNormal" style="text-align: left;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">India, Bangladesh, Burma, dan Jawa<o:p></o:p></span></div></td> </tr>
<tr> <td style="padding: 1.5pt;"><div align="left" class="MsoNormal" style="text-align: left;"><i><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">M. horai</span></i><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;"><o:p></o:p></span></div></td> <td style="padding: 1.5pt;"><div align="left" class="MsoNormal" style="text-align: left;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">Jayaram, 1954<o:p></o:p></span></div></td> <td style="padding: 1.5pt;"></td> <td style="padding: 1.5pt;"><div align="left" class="MsoNormal" style="text-align: left;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">Terbatas di Sungai Indus, India<o:p></o:p></span></div></td> </tr>
<tr> <td style="padding: 1.5pt;"><div align="left" class="MsoNormal" style="text-align: left;"><i><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">M. impluviatus</span></i><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;"><o:p></o:p></span></div></td> <td style="padding: 1.5pt;"><div align="left" class="MsoNormal" style="text-align: left;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">Ng, 2003<o:p></o:p></span></div></td> <td style="padding: 1.5pt;"></td> <td style="padding: 1.5pt;"><div align="left" class="MsoNormal" style="text-align: left;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">Endemik di Sungai Mahakam, Kalimantan Timur<o:p></o:p></span></div></td> </tr>
<tr> <td style="padding: 1.5pt;"><div align="left" class="MsoNormal" style="text-align: left;"><i><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">M. leucophasis</span></i><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;"><o:p></o:p></span></div></td> <td style="padding: 1.5pt;"><div align="left" class="MsoNormal" style="text-align: left;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">(Blyth, 1860)<o:p></o:p></span></div></td> <td style="padding: 1.5pt;"></td> <td style="padding: 1.5pt;"><div align="left" class="MsoNormal" style="text-align: left;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">Sungai Irawadi dan Sittang, Burma.<o:p></o:p></span></div></td> </tr>
<tr> <td style="padding: 1.5pt;"><div align="left" class="MsoNormal" style="text-align: left;"><i><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">M. malabaricus</span></i><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;"><o:p></o:p></span></div></td> <td style="padding: 1.5pt;"><div align="left" class="MsoNormal" style="text-align: left;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">(Jerdon, 1849)<o:p></o:p></span></div></td> <td style="padding: 1.5pt;"></td> <td style="padding: 1.5pt;"><div align="left" class="MsoNormal" style="text-align: left;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">Pantai Malabar, pegunungan Wayanad dan Travancore, India.<o:p></o:p></span></div></td> </tr>
<tr> <td style="padding: 1.5pt;"><div align="left" class="MsoNormal" style="text-align: left;"><i><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">M. montanus</span></i><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;"><o:p></o:p></span></div></td> <td style="padding: 1.5pt;"><div align="left" class="MsoNormal" style="text-align: left;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">(Jerdon, 1849)<o:p></o:p></span></div></td> <td style="padding: 1.5pt;"></td> <td style="padding: 1.5pt;"><div align="left" class="MsoNormal" style="text-align: left;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">Anak benua India, terutama di Ghats barat.<o:p></o:p></span></div></td> </tr>
<tr> <td style="padding: 1.5pt;"><div align="left" class="MsoNormal" style="text-align: left;"><i><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">M. multiradiatus</span></i><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;"><o:p></o:p></span></div></td> <td style="padding: 1.5pt;"><div align="left" class="MsoNormal" style="text-align: left;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">Roberts, 1992<o:p></o:p></span></div></td> <td style="padding: 1.5pt;"></td> <td style="padding: 1.5pt;"><div align="left" class="MsoNormal" style="text-align: left;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">Lembah sungai Mekong dan Chao Phraya.<o:p></o:p></span></div></td> </tr>
<tr> <td style="padding: 1.5pt;"><div align="left" class="MsoNormal" style="text-align: left;"><i><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">M. mysticetus</span></i><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;"><o:p></o:p></span></div></td> <td style="padding: 1.5pt;"><div align="left" class="MsoNormal" style="text-align: left;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">Roberts, 1992<o:p></o:p></span></div></td> <td style="padding: 1.5pt;"></td> <td style="padding: 1.5pt;"><div align="left" class="MsoNormal" style="text-align: left;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">Lembah sungai Mekong dan Chao Phraya.<o:p></o:p></span></div></td> </tr>
<tr> <td style="padding: 1.5pt;"><div align="left" class="MsoNormal" style="text-align: left;"><i><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">M. nigriceps</span></i><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;"><o:p></o:p></span></div></td> <td style="padding: 1.5pt;"><div align="left" class="MsoNormal" style="text-align: left;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">(Valenciennes, 1840)<o:p></o:p></span></div></td> <td style="padding: 1.5pt;"><div align="left" class="MsoNormal" style="text-align: left;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">Keting<o:p></o:p></span></div></td> <td style="padding: 1.5pt;"><div align="left" class="MsoNormal" style="text-align: left;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">Jawa dan Sumatra bagian selatan.<o:p></o:p></span></div></td> </tr>
<tr> <td style="padding: 1.5pt;"><div align="left" class="MsoNormal" style="text-align: left;"><i><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">M. oculatus</span></i><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;"><o:p></o:p></span></div></td> <td style="padding: 1.5pt;"><div align="left" class="MsoNormal" style="text-align: left;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">(Valenciennes, 1840)<o:p></o:p></span></div></td> <td style="padding: 1.5pt;"></td> <td style="padding: 1.5pt;"><div align="left" class="MsoNormal" style="text-align: left;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">Nilgiris, Ghats barat dan pegunungan Karnataka, Kerala dan Tamil Nadu, India<o:p></o:p></span></div></td> </tr>
<tr> <td style="padding: 1.5pt;"><div align="left" class="MsoNormal" style="text-align: left;"><i><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">M. pelusius</span></i><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;"><o:p></o:p></span></div></td> <td style="padding: 1.5pt;"><div align="left" class="MsoNormal" style="text-align: left;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">(Solander, 1794)<o:p></o:p></span></div></td> <td style="padding: 1.5pt;"></td> <td style="padding: 1.5pt;"><div align="left" class="MsoNormal" style="text-align: left;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">Lembah sungai Eufrat dan Tigris.<o:p></o:p></span></div></td> </tr>
<tr> <td style="padding: 1.5pt;"><div align="left" class="MsoNormal" style="text-align: left;"><i><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">M. pulcher</span></i><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;"><o:p></o:p></span></div></td> <td style="padding: 1.5pt;"><div align="left" class="MsoNormal" style="text-align: left;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">(Chaudhuri, 1911)<o:p></o:p></span></div></td> <td style="padding: 1.5pt;"></td> <td style="padding: 1.5pt;"><div align="left" class="MsoNormal" style="text-align: left;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">Sungai Irawadi dan Sittang, Burma.<o:p></o:p></span></div></td> </tr>
<tr> <td style="padding: 1.5pt;"><div align="left" class="MsoNormal" style="text-align: left;"><i><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">M. punctifer</span></i><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;"><o:p></o:p></span></div></td> <td style="padding: 1.5pt;"><div align="left" class="MsoNormal" style="text-align: left;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">Ng, Wirjoatmodjo and Hadiaty, 2001<o:p></o:p></span></div></td> <td style="padding: 1.5pt;"></td> <td style="padding: 1.5pt;"><div align="left" class="MsoNormal" style="text-align: left;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">Endemik di lembah Sungai Alas, Sumatera Utara.<o:p></o:p></span></div></td> </tr>
<tr> <td style="padding: 1.5pt;"><div align="left" class="MsoNormal" style="text-align: left;"><i><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">M. rhegma</span></i><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;"><o:p></o:p></span></div></td> <td style="padding: 1.5pt;"><div align="left" class="MsoNormal" style="text-align: left;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">Fowler, 1935<o:p></o:p></span></div></td> <td style="padding: 1.5pt;"></td> <td style="padding: 1.5pt;"><div align="left" class="MsoNormal" style="text-align: left;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">Lembah sungai Mekong, Meklong dan Chao Phraya.<o:p></o:p></span></div></td> </tr>
<tr> <td style="padding: 1.5pt;"><div align="left" class="MsoNormal" style="text-align: left;"><i><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">M. rufescens</span></i><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;"><o:p></o:p></span></div></td> <td style="padding: 1.5pt;"><div align="left" class="MsoNormal" style="text-align: left;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">(Vinciguerra, 1890)<o:p></o:p></span></div></td> <td style="padding: 1.5pt;"></td> <td style="padding: 1.5pt;"><div align="left" class="MsoNormal" style="text-align: left;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">Sungai Irawadi, Sittang dan Salween hilir, Burma.<o:p></o:p></span></div></td> </tr>
<tr> <td style="padding: 1.5pt;"><div align="left" class="MsoNormal" style="text-align: left;"><i><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">M. seengtee</span></i><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;"><o:p></o:p></span></div></td> <td style="padding: 1.5pt;"><div align="left" class="MsoNormal" style="text-align: left;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">(Sykes, 1839)<o:p></o:p></span></div></td> <td style="padding: 1.5pt;"></td> <td style="padding: 1.5pt;"><div align="left" class="MsoNormal" style="text-align: left;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">Lembah sungai Krishna dan Cauvery, India.<o:p></o:p></span></div></td> </tr>
<tr> <td style="padding: 1.5pt;"><div align="left" class="MsoNormal" style="text-align: left;"><i><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">M. singaringan</span></i><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;"><o:p></o:p></span></div></td> <td style="padding: 1.5pt;"><div align="left" class="MsoNormal" style="text-align: left;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">(Bleeker, 1846)<o:p></o:p></span></div></td> <td style="padding: 1.5pt;"></td> <td style="padding: 1.5pt;"><div align="left" class="MsoNormal" style="text-align: left;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">Lembah sungai Mekong dan Chao Phraya, serta pulau-pulau Sunda Besar.<o:p></o:p></span></div></td> </tr>
<tr> <td style="padding: 1.5pt;"><div align="left" class="MsoNormal" style="text-align: left;"><i><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">M. spinipectoralis</span></i><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;"> †<o:p></o:p></span></div></td> <td style="padding: 1.5pt;"><div align="left" class="MsoNormal" style="text-align: left;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">Li & Wang, 1979<o:p></o:p></span></div></td> <td style="padding: 1.5pt;"></td> <td style="padding: 1.5pt;"><div align="left" class="MsoNormal" style="text-align: left;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">Daratan Cina<o:p></o:p></span></div></td> </tr>
<tr> <td style="padding: 1.5pt;"><div align="left" class="MsoNormal" style="text-align: left;"><i><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">M. tengara</span></i><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;"><o:p></o:p></span></div></td> <td style="padding: 1.5pt;"><div align="left" class="MsoNormal" style="text-align: left;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">(Hamilton, 1822)<o:p></o:p></span></div></td> <td style="padding: 1.5pt;"></td> <td style="padding: 1.5pt;"><div align="left" class="MsoNormal" style="text-align: left;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">India utara, Bangladesh dan Pakistan.<o:p></o:p></span></div></td> </tr>
<tr> <td style="padding: 1.5pt;"><div align="left" class="MsoNormal" style="text-align: left;"><i><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">M. vittatus</span></i><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;"><o:p></o:p></span></div></td> <td style="padding: 1.5pt;"><div align="left" class="MsoNormal" style="text-align: left;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">(Bloch, 1794)<o:p></o:p></span></div></td> <td style="padding: 1.5pt;"></td> <td style="padding: 1.5pt;"><div align="left" class="MsoNormal" style="text-align: left;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">Sungai-sungai di Pakistan, Nepal, India, Srilanka, dan Bangladesh.<o:p></o:p></span></div></td> </tr>
<tr> <td style="padding: 1.5pt;"><div align="left" class="MsoNormal" style="text-align: left;"><i><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">M. wolffii</span></i><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;"><o:p></o:p></span></div></td> <td style="padding: 1.5pt;"><div align="left" class="MsoNormal" style="text-align: left;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">(Bleeker, 1851)<o:p></o:p></span></div></td> <td style="padding: 1.5pt;"></td> <td style="padding: 1.5pt;"><div align="left" class="MsoNormal" style="text-align: left;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">Sungai-sungai besar dari Thailand hingga ke Indonesia, pada wilayah-wilayah yang dipengaruhi pasang surut dan berair payau.<o:p></o:p></span></div></td> </tr>
</tbody></table><br />
<br />
Visit : <a href="http://richocean.wordpress.com">RichOcean</a><br />
<a href="http://www.ziddu.com/download/9279403/Ikanlundu.docx.html"><b>Download Artikel ini</b></a>BelajarTIhttp://www.blogger.com/profile/00559945445886064829noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-5733622271632434849.post-40823227650118257172010-04-03T14:36:00.000+07:002010-04-03T14:36:44.478+07:00Ikan Koi<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhyvuZaULbooFWLa5qTNnKORT1MxIb314Wso0F5YUj8xVMstndlgSllVPMJalXuK_DnF9mN94bRXoYHk0c1E-PJoYIw9_W7p9GPnKbwdAcsyQLev7PMQqaXosQyV71HbwO6VG6zbynBy3I/s1600/ikan+koi.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhyvuZaULbooFWLa5qTNnKORT1MxIb314Wso0F5YUj8xVMstndlgSllVPMJalXuK_DnF9mN94bRXoYHk0c1E-PJoYIw9_W7p9GPnKbwdAcsyQLev7PMQqaXosQyV71HbwO6VG6zbynBy3I/s320/ikan+koi.jpg" /></a></div><div style="text-align: center;"><i>Beberapa varietas Koi.</i></div><br />
<div style="color: #93c47d;"><b>Status konservasi</b></div>Status konservasi: Aman<br />
<div style="color: #93c47d;"><b>Klasifikasi ilmiah</b></div>Kerajaan: Animalia<br />
Filum: Chordata<br />
Kelas: Actinopterygii<br />
Ordo: Cypriniformes<br />
Famili: Cyprinidae<br />
Genus: Cyprinus<br />
Spesies: C. carpio<br />
<div style="color: #93c47d;"><b>Nama binomial</b></div>Cyprinus carpio (Linnaeus, 1758)<br />
<br />
Koi (bahasa Tionghoa dan bahasa Jepang, Romaji: koi) adalah jenis ikan karper Cyprinus carpio yang dipelihara untuk menghias rumah, berasal dari Tiongkok dan banyak tersebar di Jepang. Mereka berkerabat dekat dengan ikan mas, dan karena itu banyak orang menyebutnya ikan mas koi yang sebenarnya adalah misnomer. Koi dianggap membawa keberuntungan.<br />
<br />
<br />
Visit: <a href="http://richocean.wordpress.com">RichOcean</a><br />
<a href="http://www.ziddu.com/download/9278692/Ikankoi.docx.html"><b>Download Artikel ini</b></a>BelajarTIhttp://www.blogger.com/profile/00559945445886064829noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-5733622271632434849.post-9000484863039982002010-04-03T14:25:00.000+07:002010-04-03T14:25:17.296+07:00Ikan Gabus<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiT6_LX3XnewnY_hiDrxkyj7BQguoJIkL9f_baLsEB7odrH5Iw8sSVXGxRqDmqxD-22iUSR2bHtfWX0xrhzp-LNpeC8wuJiLZ32Iv76QtNQE_33fl6UIkJqW5525pCFwdoupZ1_UQXj83k/s1600/ikan+gabus.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiT6_LX3XnewnY_hiDrxkyj7BQguoJIkL9f_baLsEB7odrH5Iw8sSVXGxRqDmqxD-22iUSR2bHtfWX0xrhzp-LNpeC8wuJiLZ32Iv76QtNQE_33fl6UIkJqW5525pCFwdoupZ1_UQXj83k/s320/ikan+gabus.jpg" /></a></div><div style="text-align: center;"><i>Ikan gabus, Channa striata</i></div><div style="color: #93c47d;"><b><br />
</b></div><div style="color: #93c47d;"><b>Klasifikasi Ilmiah :</b></div>Kerajaan: Animalial<br />
Filum: Chordata<br />
Kelas: Actinopterygii<br />
Ordo: Perciformes<br />
Famili: Channidae<br />
Genus: Channa<br />
Spesies: C. striata<br />
<br />
Ikan gabus adalah sejenis ikan buas yang hidup di air tawar. Ikan ini dikenal dengan banyak nama di pelbagai daerah: aruan, haruan (Mly.,Bjn), kocolan (Btw.), bogo (Sd.), bayong, bogo, licingan (Bms.), kutuk (Jw.), dan lain-lain. Dalam bahasa Inggris juga disebut dengan berbagai nama seperti common snakehead, snakehead murrel, chevron snakehead, striped snakehead dan juga aruan. Nama ilmiahnya adalah Channa striata (Bloch, 1793).<br />
<br />
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjOdbm5Z9gyDtIA2JcSKTUMlgid3XRywE9ymKS4iN_cIDvIxVbBb0hzWJMllFpN5cjQv3B_pD80wmo9ZEawWKQE7BkvLtpsJ3vx2mGCJ_VrwzHiKbwHKJY_yL8imFxey8mKgjFhue0gnuA/s1600/ikan+gabus1.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjOdbm5Z9gyDtIA2JcSKTUMlgid3XRywE9ymKS4iN_cIDvIxVbBb0hzWJMllFpN5cjQv3B_pD80wmo9ZEawWKQE7BkvLtpsJ3vx2mGCJ_VrwzHiKbwHKJY_yL8imFxey8mKgjFhue0gnuA/s320/ikan+gabus1.jpg" /></a></div><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEifklawUNj_wCn5ei_xIii2NRyCBCl_P3am5dWHw7Xy6M25fsoFDl6tebbk31S7axguL_8mMAt7IXhpkreFf7TIXfTtnKZrbH3MEQ7xHSXt0NbVkjPIm3dQ-02WVnJyJCL5NrddXYR-yhs/s1600/ikan+gabus2.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEifklawUNj_wCn5ei_xIii2NRyCBCl_P3am5dWHw7Xy6M25fsoFDl6tebbk31S7axguL_8mMAt7IXhpkreFf7TIXfTtnKZrbH3MEQ7xHSXt0NbVkjPIm3dQ-02WVnJyJCL5NrddXYR-yhs/s320/ikan+gabus2.jpg" /></a></div><div style="text-align: center;"><i>Kepala ikan gabus</i></div><div style="text-align: center;"><br />
</div>Ikan darat yang cukup besar, dapat tumbuh hingga mencapai panjang 1 m. Berkepala besar agak gepeng mirip kepala ular (sehingga dinamai snakehead), dengan sisik-sisik besar di atas kepala. Tubuh bulat gilig memanjang, seperti peluru kendali. Sirip punggung memanjang dan sirip ekor membulat di ujungnya.<br />
Sisi atas tubuh –dari kepala hingga ke ekor– berwarna gelap, hitam kecoklatan atau kehijauan. Sisi bawah tubuh putih, mulai dagu ke belakang. Sisi samping bercoret-coret tebal (striata, bercoret-coret) yang agak kabur. Warna ini seringkali menyerupai lingkungan sekitarnya. Mulut besar, dengan gigi-gigi besar dan tajam.<br />
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEg6ZHkI_0iuXmCD_SUDeZA6JOPETgufQEZc35wL5cAVNa_r3QIifuIhheLEiB5fW7BxOMsUVDeVGu_hE28C0y8mVjs9gudB8TmU8lq4M8HUpfCk8AeXUvnFyjCs3CH8Rda89lPEvuDiG6c/s1600/ikan+gabus3.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEg6ZHkI_0iuXmCD_SUDeZA6JOPETgufQEZc35wL5cAVNa_r3QIifuIhheLEiB5fW7BxOMsUVDeVGu_hE28C0y8mVjs9gudB8TmU8lq4M8HUpfCk8AeXUvnFyjCs3CH8Rda89lPEvuDiG6c/s320/ikan+gabus3.jpg" /></a></div><br />
Ikan gabus juga merupakan ikan pancingan yang menyenangkan. Dengan umpan hidup berupa serangga atau anak kodok, gabus relatif mudah dipancing. Namun giginya yang tajam dan sambaran serta tarikannya yang kuat, dapat dengan mudah memutuskan tali pancing.<br />
<br />
Akan tetapi ikan ini juga dapat sangat merugikan, yakni apabila masuk ke kolam-kolam pemeliharaan ikan (Meskipun beberapa kerabat gabus di Asia juga sengaja dikembangbiakkan sebagai ikan peliharaan). Gabus sangat rakus memangsa ikan kecil-kecil, sehingga bisa menghabiskan ikan-ikan yang dipelihara di kolam, utamanya bila ikan peliharaan itu masih berukuran kecil.<br />
<br />
<br />
visit : <a href="http://richocean.wordpress.com/">Richocean Indonesia Blog</a><br />
<a href="http://www.ziddu.com/download/9278540/Ikangabus.docx.html"><b>Download Artikel ini</b></a>BelajarTIhttp://www.blogger.com/profile/00559945445886064829noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-5733622271632434849.post-4451305617317099502010-04-03T14:12:00.000+07:002010-04-03T14:12:39.912+07:00CupangCupang (Betta sp.) adalah ikan air tawar yang habitat asalnya adalah beberapa negara di Asia Tenggara, antara lain Indonesia, Thailand, Malaysia, dan Vietnam. Ikan ini mempunyai bentuk dan karakter yang unik dan cenderung agresif dalam mempertahankan wilayahnya. Di kalangan penggemar, ikan cupang umumnya terbagi atas tiga golongan, yaitu cupang hias, cupang aduan, dan cupang liar.<br />
Ikan cupang adalah salah satu ikan yang kuat bertahan hidup dalam waktu lama sehingga apabila ikan tersebut ditempatkan di wadah dengan volume air sedikit dan tanpa adanya alat sirkulasi udara (aerator), ikan ini masih dapat bertahan hidup.<br />
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhRywErD9m2nhJtZyHzIXFbfkNODrWDPOZp-oxMwXzsAiRW3JH03IWA7nUlcGfjXwUt0e62ymCpM_9-b1yp2p2WpvZ_tiJGTMWmlMGsh2rTBcYdvfyzb-P8PzvgTmzh98SVDrs1UDaiQuI/s1600/cupang.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhRywErD9m2nhJtZyHzIXFbfkNODrWDPOZp-oxMwXzsAiRW3JH03IWA7nUlcGfjXwUt0e62ymCpM_9-b1yp2p2WpvZ_tiJGTMWmlMGsh2rTBcYdvfyzb-P8PzvgTmzh98SVDrs1UDaiQuI/s320/cupang.jpg" /></a></div><div style="text-align: center;"><i>Ikan cupang jantan</i></div><br />
Cupang hias dibagi lagi menjadi beberapa jenis, yaitu:<br />
• Halfmoon (setengah bulan), cupang jenis ini memiliki sirip dan ekor yang lebar dan simetris menyerupai bentuk bulan setengah. Jenis cupang ini pertama kali dibudidaya di Amerika Serikat oleh Peter Goettner pada tahun 1982.<br />
• Crowntail (ekor mahkota) atau serit, cupang jenis ini pertama kali dibudidayakan oleh seorang peternak cupang yang tinggal di daerah Jakarta Timur, pada tahun 1998 . Ciri utamanya adalah sirip dan ekornya yang menyerupai sisir sehingga di namakan serit.<br />
• Double tail (ekor ganda)<br />
• Plakat Halfmoon<br />
• giant (cupang raksasa), cupang jenis ini merupakan hasil perkawinan silang antara cupang biasa dengan cupang alam, cupang jenis ini ukurannya bisa mencapai 12 cm<br />
<br />
<br />
visit : <a href="http://richocean.wordpress.com/">Richocean Indonesia Blog</a><br />
<a href="http://www.ziddu.com/download/9278416/Cupang.docx.html"><b>Download Artikel ini</b></a>BelajarTIhttp://www.blogger.com/profile/00559945445886064829noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-5733622271632434849.post-32798973941846641212010-04-03T14:04:00.000+07:002010-04-03T14:04:15.250+07:00Candirú<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjGlkh9ExJXu5ZDy0k8qrxoNF7Ceg6s09afQdRVoOc3rSGhuBUbAGv0AqQ-cC6v0RHuG-rmccZAA0caKn7L0QdvkZx5V2OLOniqc1MiPZlmfcjReXpJIk4NK-UAEBCj0c-fNbqOZDZcoiU/s1600/candiru.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjGlkh9ExJXu5ZDy0k8qrxoNF7Ceg6s09afQdRVoOc3rSGhuBUbAGv0AqQ-cC6v0RHuG-rmccZAA0caKn7L0QdvkZx5V2OLOniqc1MiPZlmfcjReXpJIk4NK-UAEBCj0c-fNbqOZDZcoiU/s320/candiru.jpg" /></a></div><div style="text-align: center;"><i>Vandellia cirrhosa</i></div><br />
<div style="color: #93c47d;"><b>Klasifikasi ilmiah</b></div>Kerajaan: Animalia<br />
Filum: Chordata<br />
Kelas: Actinopterygii<br />
Ordo: Siluriformes<br />
Famili: Trichomycteridae<br />
Genus: Vandellia<br />
Cuvier and Valenciennes, 1846<br />
<div style="color: #93c47d;"><b>Species</b></div>V. balzanii<br />
V. beccarii<br />
V. cirrhosa<br />
V. plazaii<br />
V. sanguinea<br />
<br />
Candirú atau canero (Vandellia cirrhosa) adalah sejenis ikan air tawar yang sekelompok dengan ikan lele. Jenis ini ditemukan di Sungai Amazon dan memiliki reputasi di antara penduduk lokal sebagai ikan paling ditakuti, bahkan lebih dari piranha. Spesies ini berukuran hanya sekitar satu inci panjangnya, berbentuk seperti belut dan tembus pandang sehingga sulit dilihat di air. Candiru adalah sejenis parasit. Ia masuk ke celah-celah insang ikan lain, mengeluarkan tulang belakangnya agar dapat berpegang di tempat, dan meminum darah di insang, sehingga dijuluki “ikan vampir dari Brazil”.<br />
<br />
Ikan ini ditakuti karena ia tertarik pada air seni atau darah, dan bila seseorang berenang telanjang ia akan masuk ke celah anus atau vagina, atau bahkan bila ikannya kecil ke lubang penis – dan mungkin ke dalam urethra). Bila ini terjadi ikan candirú sangat sulit diambil kembali kecuali lewat operasi. Karena ikan ini menemukan mangsanya dengan mengikuti aliran air dari insang ke sumbernya, kencing sambil berenang meningkatkan kemungkinan candirú masuk ke urethra manusia.<br />
<br />
Pengobatan tradisional adalah dengan dua tanaman, Xagua (Genipa americana) dan apel Buitach yang dimasukkan ke daerah yang terkena. Kedua tanaman ini akan membunuh dan melarutkan ikan tersebut. Lebih sering, infeksi menyebabkan shock dan kematian korban sebelum candirú dapat diambil.<br />
<br />
<br />
visit : <a href="http://richocean.wordpress.com/">Richocean Indonesia Blog</a><br />
<a href="http://www.ziddu.com/download/9278323/Candiru.docx.html"><b>Download Artikel ini</b></a>BelajarTIhttp://www.blogger.com/profile/00559945445886064829noreply@blogger.com0